Kumpulan cerita Fabel
Anjing
dan Kucing
Di
sautu pagi yang cerah, terdapat seekor Anjing dan Kucing yang berteman sangat
akrab. Mereka yakin bahwa tidak adas binatang lain yang berteman sangat akrab
selain mereka. Kalau pun, ada binatang yang dapat berteman dengan binatang
lainnya, pasti tidak akan seakrab dan selama mereka. Ya itulah mereka. Mereka
berteman sudah dari kecil hingga sekarang usia mereka 11 tahun.
Sampai
pada suatu saat, mereka melihat kura-kura dan kelinci. Mereka memperhatikan
dengan hati-hati. Kura-kura dan kelinci terlihat sangat akrab, melebihi mereka.
Kucing pun tidak senang melihat Kura-kura dan Kelinci sangat akrab. Kucing
kemudian mengatur rencana dengan Anjing untuk memisahkan Kura-kura dan Kelinci.
Berbagai
cara dilakukan, mulai dari mengadu domba Kura-kura dan Kelinci. Dan cara yang
dilakukan berhasil. “Akhirnya mereka saling bermusuhan dan hanya kita yang
dapat berteman akrab” ucap Kucing. Anjing pun hanya mengangguk-anggukan
kepalanya. Sebenarnya, Anjing merasa bersalah, tetapi ia menutupi semua itu
demi Kucing.
Diam-diam
Anjing menceritakan apa yang terjadi kepada Kura-Kura dan Kelinci. Kura-Kura
dan Kelinci kemudian berteman kembali dan apabila di depan Kucing mereka
berpura-pura saling marah-marahan. Anjing pun lega karena ia merasa ia tidak di
hantui rasa bersalah lagi. Akan tetapi, Anjing, Kura-Kura, dan Kelinci masih
sering bertemu tanpa sepengetahuan Kucing.
Tanpa
di sadari Anjing, Kucing yang bingung mengenai sikap Anjing beberapa hari
terakhir, kemudian menyelidiki Anjing. Pada akhirnya tertangkap basahlah Anjing.
Ketika sedang berbicara dengan Kura-Kura dan Kelinci.
“Apa
yang kau lakukan bersama mereka, Jing?” Tanya Kucing marah.
“Aku
tidak melakukan apa-apa.” Sahut Anjing.
“Jangan
bohong kamu, aku sudah mendengar semuanya. Aku kira kau adalah teman terbaikku.
Jadi, selama ini kau anggap aku apa?” Jawab Kucing semakin marah.
Baru
saja, Anjing ingin menjelaskan. Kucing langsung pergi. Pada masalah kali ini,
Anjing tidak menyesal karena ia merasa apa yang di lakukannya sudah tepat.
Kura-Kura
dan Kelinci mencoba menghibur Anjing. Pada akhirnya, mereka berteman akrab
kecuali kucing. Anjing merasa bahagia karena ia mendapatkan teman yang
benar-benar baik kepadanya. Ia pun tidak menyesal karena kucing pernah menjadi
sahabatnya. Ia menganggap dari kejadian itu ada hikmah yang bisa diambil.
Itulah
kenapa sampai saat ini Kucing dan Anjing tidak pernah akrab dan itu terjadi
karena ke egoisan Kucing.
Babi yang Sombong
Di
sebuah hutan, disitu ketemu seekor Babi hutan.
Terus Si Babi hutan berjalan kerumahnya dan di sana ketemu seekor binatang Gajah gendut. Setelah Si Gajah itu bertemu
dengan Babi hutan, mereka berdua diam saja tinggal jalan lewat dari hadapan
masing-masing. Si Gajah pergi saja dan Gajah ketemu seekor binatang Harimau.
Pada
hari itu, Si Babi hutan ketemu Harimau. Dan Si Babi berkata “Woi kamu ngapain di kawasan rumah saya.”
Kata Harimau “Kamu
jangan sombong ya, ini juga termasuk kawasan lingkungan saya.”
“Si
Gajah datang bilang “ini
juga termasuk kawasan lingkungan rumah saya”. Terus Si Harimau berbicara kepada
Babi hutan “ Kamu berisik
ya jangan sombong. Saya memang ingin menang sendiri. Dan saya tidak ingin
mengasihi orang lain, ha...........” Si Gajah, Harimau, dan Babi, berkelahi.
Mereka yang salah satunya mukanya benjol itu adalah Babi. Si Harimau dan Si
Gajah pulang dan tidak berkelahi lagi.
Pada esoknya kemudian Si Gajah ke pinggir hutan. Di sana dia ketemu dengan Harimau. Si Harimau sama Si Gajah berkelahi karena mereka kalau ketemu sering berkelahi akhirnya ada salah satu yang
mati karena terjatuh ke dalam air, itu adalah Si
Harimau. Setelah itu Gajah ketakutan dan tidak tahu bagaimana caranya. Baru
saja Si Gajah lari pulang kerumahnya Si Gajah gregetan ketakutan berrrr... Lalu
Si Gajah jalan-jalan dan ketemu Si Babi hutan
disitulah Si Babi hutan melihat Si Gajah gregetan berrrrrrr. Si Babi hutan tanya “Woy orang berisik
( Si Gajah karena Si Babi hutan sering memanggil Gajah orang berisik). Kenapa orang berisik ketakutan? “Aku........
sudah membunuh Si Harimau.” Jawab Si Gajah. Kata Si Babi hutan, “Ayo.... Loh,,mati kamu ntar malam-malam Si Harimau datang cari kamu loh.
Orang berisik,
haha....” Jawab Gajah, “ Kamu
berisik kamu... Jangan takutin
saya ya awas kamu..”
Jawab Babi hutan, “Apa!! Kau kan orangnya memang berisik dasar kau mulut berisik.! Pergi gak saya pukul kamu. Lalu Si Babi hutan tidak bisa menahan emosinya dan kata-kata
yang dibicarain Gajah. Terus Si Babi hutan
berkelahi dengan Gajah di atas rumahnya Gajah. Terus
Si Gajah jatuh dari atas rumahnya ke
bawah,
akhirnya mati dan Si Babi hutan senang karena semua orang yang dibencinya mati,
hahahah. “Dasar
kau Gajah berisik
dan Harimau,
hahaha…”.
Karena keterlaluannya Babi hutan akhirnya Babi hutan tertawa dan Babi hutan tidak melihat jalan
dan akhirnya terpeleset dan jatuh mengguling ke bawah hutan akhirnya Si
Babi hutan mendapat dosa dan kejahatannya lebih parah dari Si
Gajah dan Si Harimau. Akhirnya Si Babi Hutan mendapat banyak dosa.
Banteng,
Tanduknya, dan Warna Merah
Dahulu
kala, di
suatu hutan yang luas, hidup seekor banteng. Banteng dahulu terkenal sangat
baik dan dermawan. Seluruh penduduk hutan sangat suka dengan Banteng bahkan
sang Dewa Binatang.
Namun
pada suatu hari ada seekor kelinci yang tidak senang dengan Banteng. Dia
berkata bahwa Banteng hanyalah mencari perhatian kepada penduduk hutan dan Dewa
Binatang. Maka dia memiliki rencana licik untuk mengerjai banteng.
Pada
suatu saat, Kelinci membawa Banteng ke suatu tempat yang sepi. Di sana Kelinci
berkata kepada Banteng agar ia menginjak warna merah yang tidak jauh dari
mereka. Pada saat Sang Banteng menginjak warna merah itu, Sang Banteng terjebak
yaitu masuk ke dalam lubang. Sang Kelinci pun kabur sambil tertawa dan Sang
Banteng menjadi sangat marah sehingga
membenci warna merah dan tidak senang dengan Kelinci. Sejak saat itu Banteng
menjadi sangat menakutkan. Setiap dia melihat warna merah, dia langsung marah
meskipun warna yang dia lihat adalah warna apel.
Melihat
kelakuan Banteng yang seperti itu, Dewa Binatang menjadi geram dan mengutuk
Banteng sehingga ia memiliki tanduk seperti iblis. Maka sekarang Banteng sangat
tidak menyukai warna merah dan memiliki tanduk.
Amanat
: Jangan mudah terpancing merah dan jangan iri
Beruang dan Serigala
Suatu
hari ada seekor beruang, dia sedang berjalan-jalan di Hutan, dan ia mendengar
suara. “tolooooonnggg... ”. lalu Si Beruang pun menghampiri suara itu, dan
ternyata suara itu adalah suara Serigala yang sedang meminta tolong,. Lalu
Serigala tersebut berkata “ Tolonglah aku Beruang, aku terjebak disini, aku
mohon tolonglah aku!!” kata Serigala. Lalu Beruang menjawab “baiklah, aku akan
menolongmu.”. akhirnya Beruang pun menolongnnya “terima kasih Beruang,”
“sama-sama Srigala” jawab Beruang. Srigala berkata “Beruang!!” lalu jawab
Beruang “ya?” Srigala pun menjawabnya “Aku kesepian..” “aku pun juga Srigala.
Kita disini adalah hewan buas. Jadi tidak ada yang mau berteman dengan kita.”
Lalu jawab Srigala “maukah kau menjadi sahabatku??” jawab Beruang ‘ ya, tentu
saja aku mau.” Setelah kejadian tersebut Srigala dan Beruang bersahabat. Mereka
bermain dengan gembiranya, walaupun mereka berbeda jenis tetapi mereka menolong
satu sama lain.
Beberapa
bulan kemudian, Srigala dan Beruang bertemu dengan Beruang betina. Lalu Srigala
bertemu juga dengan Srigala betina yang cantik sekali. Srigala dan Beruang
akhirnya jatuh cinta, begitupun dengan Srigala betina dan Beruang betina. Dan
akhirnya mereka menikah dan dikaruniai anak. Beruang mempunyai 2 ekor anak.
Sedangkan Srigala mempunyai 3 ekor anak. Walaupun mereka sudah mempunyai istri
dan anak, mereka tetap bersahabat. Begitu pun anak Srigala dan Beruang
mereka sering bermain bersama seperti
ayahnya. Ayah mereka mengajarkan untuk berbuat baik kepada sesama. Dan mereka
semua mendengarkan nasihat ayah mereka
Suatu
hari, pada saat mereka sedang bermain. Tiba-tiba sekor ular datang. Karena
mereka bermain tampa pengawasan orangtua mereka. Akhirnya mereka berlari
sekencang-kencangnya. Setelah sampai di Rumah mereka masing-masing mereka
menceritakan kejadian yang mereka alami. Srigala dan Beruang marah dengam
perlakuan Si Ular. Keesokan harinya Srigala dan Beruang menemui Si Ular dan
bertanya kepada Si Ular “ hai Ular! Kenapa kau mengejar anak-anak kami, saat
anak kami sedang bermain?” tetapi Si Ular tidak mengakui melainkan menyalahkan
anak Beruang dan Srigala. “ hah? Aku mengejar mereka, aku saja tidak tau kalau
anak kalian sedang bermain dimana. Justru mereka menemuiku, dan mengejekku,
karena aku berjalan dengan menggunakan perut.” Lalu jawab Beruang “ alah!
Jangan mengelak kamu, Ular! Kemarin setelah bermain, dan pulang ke Rumah dalam
keadaan menangis, dan mereka menceritakan kalau kau sudah mengejar dan ingin
memakan mereka!!” akhirnya Si Ular mengakui kesalahannya. “ baiklah aku akan
mengaku. Ya. Memang aku mengerjar dan ingin memakan mereka, karena aku sedang
lapar!” lalu jawab Beruang “ tetapi kenapa kau mengejar dan ingin memakan
anak-anak kami?.” “karena aku melihat mereka banyak sekali, sehingga kalau aku
memakannya aku akan kenyang!” Jawab Si Ular.
Akhirnya
Ular meminta maaf dan berjanji tidak akan mengejar anak-anak mereka lagi.
Stelah itu pulanglah Beruang dan Srigala. Mereka berjanji akan menjaga
anak-anak mereka dengan baik. Setelah kejadian itu Ular tidak pernah memakan
anak-anak mereka, walaupun jumlah mereka banyak, tetapi Ular dan Orangtua
mereka telah sepakat. Akibatnya, jika Ular sedang kelaparan ia harus memakan
makanan lain.
Keluarga
Srigala dan keluarga Beruang hidup tentram.
Buaya
dan Monyet
Pada dahulu kala,
hiduplah buaya dan monyet yang berteman,bahkan melebihi teman menjadi sahabat.
Buaya yang tinggal di dalam sungai setiap hari selalu kepinggir sungai setiap
hari selalu kepinggir sungai untuk menghampiri monyet yang tinggal dia atas
pohon di pinggir sungai.
Pada suatu hari, ayah
buaya sakit parah dan hanya bisa disembuhkan jika memakan ginjal monyet.
Buayapun ingat bahwa ia mempunyai sahabat seekor monyet. Buayapun berminat
untuk menjebak monyet. Keesokan harinya buaya menghampiri monyet.
“Hai monyet, aku ingin
mengajakmu untuk kenaikan kepala keluargaku” ucap buaya.
“Bagaimana caranya? Aku
kan tidak bisa berenang” ucap monyet.
“Kamu naik saja
kepunggungku, aku akan mengajakmu kerumahku” ucap buaya.
“Baiklah, aku akan naik
kepunggungmu” ucap monyet.
Akhirnya monyet turun
dari pohon dan naik kepunggung buaya. Buaya pun mengajak monyet ketengah
sungai. Ditengah perjalanan, buaya mengucapkan yang sesungguhnya kepada monyet.
“Monyet, sebenarnya aku
bukan mengajakmu ke rumahku tetapi aku ingin mengajakmu kepada raja buaya yang
sedang sakit parah dan hanya bisa disembuhkan oleh ginjal monyet” ucap buaya.
Merasa dibohongi,
monyet mencari akal.
“Kau tidak tahu? Semua
monyet menaruh ginjalnya diatas pohon, monyet tidak pernah membawa ginjalnya
kemana-mana.” Ucap monyet.
“Jadi bagaimana
monyet?” ucap buaya.
“Terpaksa kita harus
balik lagi ke daratan.” Ucap monyet.
Akhirnya buaya dan
monyet terpaksa kembali ke daratan. Monyet dan buaya sampai di daratan,
“Sebentar buaya, aku
mengambil ginjalku diatas pohon.” Ucap monyet.
“Baiklah monyet.” Ucap
buaya.
Monyet naik ke atas
pohon dan tidak pernah kembali ke buaya. Buaya pun menunggu, setelah lama
menunggu, buaya memanggil monyet.
“Monyet,monyet, dimana
kau?” ucap buaya.
“Pergilah buaya, aku
tidak ingin bermain denganmu lagi. Kau hanya memanfaatkan aku. Seorang sahabat
tidak pernah memanfaatkan sabahatnya sendiri.” Ucap monyet. Semenjak itu,
monyet dan buaya tidak menjadi sahabat atau teman lagi.
Cita-Cita
Seekor Semut
Di hutan yang tentram,
ada seekor semut yang baik hati dan ada kumbang yang sombong dan iri hati.
Di perjalanan saat
semut ingin kembali ke rumah, semut bertemu dengan kumbang. Kumbang berbicara
“apa sih cita-citamu, semut?”. Semut menjawab “sederhana saja, aku hanya ingin
mendaki gunung agar bisa melihat orang-orang yang aku kenal.” Kumbang dengan cepat
langsung menjawab si semut “Haha..., kamu sok bisa, semut. Badanmu yang kecil
tidak akan bisa mendaki gunung yang setinggi langit!” Semut langsung berjalan
ke rumahnya dengan hati yang kecewa. Di rumahnya, semut mempersiapkan diri dan
perbekalan untuk membuktikan kepada si kumbang bahwa dia bisa.
Keesokan harinya, saat
semut ingin mendaki gunung, ia bertemu si kumbang. Dan kumbang berkata “Kau
tidak akan bisa!” semut hanya mengabaikan perkataan sikumbang. Setengah hari,
ia mendaki gunung, akhirnya ia sampai diatas gunung. Sesampainya di atas, ia
berteriak kepada kumbang. “Hei kumbang! Lihat aku! Aku samoai diatas gunung!”
kumbang terkejut.
Keesokan harinya,
kumbang meminta maaf atas perkataannya. “Maaf, ya semut aku janji tidak akan
mengejekmu lagi” semut dengan santai menjawab “Tidak apa-apa, kumbang. Memang
kita selalu diselimuti oleh rasa sombong dan iri hati. Tetapi rasa iri hati dan
sombong bukanlah cara untuk membuktikan bahwa kamulah yang paling hebat. Tetapi
buktikanlah dengan perbuatan” kumbang hanya mengangguk bagaikan ia mengerti apa
yang diucapkan sisemut.
Harimau yang Tidak Tahu Diri
Pada
suatu hari, sang raja hutan “Singa” meninggal karena di tembak oleh seorang
pemburu, lalu seluruh penghuni hutan gelisah karena mereka tidak memiliki raja
lagi. Pada keesokan harinya seluruh penghuni hutan berkumpul untuk memilih raja
baru. Mereka mengadakan pilpres dengan suara terbanyak. Dan yang memiliki suara
terbanyak adalah sang harimau,lalu sang harimau membanggakan diri karena ia
yang memenangkan suara terbanyak. Setelah sang harimau diangkat menjadi raja,
harimau itu membiarkan seluruh penghuni hutan di buru oleh para manusia. Lalu
sebagian penghuni hutan protes terhadap sang harimau. Lalu munculah ide dari Si
Kancil untuk menjebak Sang Harimau.
Pada
keesokan harinya sang kancil menghadap kepada sang harimau dan memberitahukan
bahwa ada makanan yang lezat di suatu daerah, ternyata sang kancil membawa
harimau itu ketempat para manusia, sayangnya usaha sang kancil tidak berhasil
karena sang harimau menyadarinya bahwa itu adalah tempat manusia. Para penghuni
hutan pun semakin menderita karena sang harimau. Lalu pada suatu hari hutan
dibakar oleh para manusia dan para penghuni hutan pun lari dari hutan kecuali
sang harimau. Karena api sudah membesar sang harimau pun terjebak dan
terpanggang di dalam hutan tersebut.
Kecoa yang Tersesat
Suatu hari, ada seekor
kecoa yang tersesat. Ia memasuki tas
orang. Esok paginya ia dibawa kesekolah. Disekolah banyak orang-orang yang
kaget. Kecoa itu hampir dibunuh, tetapi kecoa itu kabur-kaburan sehingga ia
berhasil menyelamatkan diri. Kecoa itu keluar dari sekolah diam-diam agar tidak
ada orang yang melihatnya. Sampai di gang ia tercebur kedalam got. Dia meminta
tolong, sampai akhirnya si kecoa
bertemu tikus. Tikus pun
menolong kecoa yang tercebur
di got menggunakan ranting. Kecoa berterima kasih kepada tikus dan menceritakan
pengalaman tersesatnya itu. Kecoa berteman akrab dengan tikus, sampai akhirnya
tikus dibunuh oleh orang.
Kecoa sangat sedih,
karena ia sekarang tidak mempunyai teman. “orang-orang itu memang jahat, semua
hewan dibunuh olehnya!” pikir kecoa. Keesokan harinya ada orang yang tidak
sengaja menginjak kepala si kecoa. Kecoa kepalanya putus, “tolong!tolong!” kata
kecoa setengah mati. Tiba-tiba ada ambulan datang. Sesampainya dirumah sakit
kecoa langsung dibawa keruang UGD untuk dioperasi. Beberapa bulan kemudian Kecoa sembuh. “Ternyata disini ada
kehidupan kecoa juga” pikir Kecoa
heran. Dirumah sakit khusus Kecoa,
Kecoa
melihat cewe Kecoa
yang cantik. Kecoa berkenalan, dan pada akhirnya si Kecoa pacaran.
Kecoa menikah dan
mempunyai anak. Beberapa tahunpun berlalu sangat cepat dengan kebahagiaan. Kini
Kecoa
sudah tua dan pensiun. Kecoa sudah mempunyai cucu yang banyak. Sampai akhirnya Kecoa mati dan dikubur.
Kerakusan
Serigala
Seekor
Serigala yang sedang mencari mangsa di sekitar sungai yang menghidupi seluruh
hewan di hutan. Serigala yang tak tahu aturan dia berpikir, dia berhak atas
makanan di daerah sungai. Raja hutan yang mendengar kegaduhan hewan-hewan di
daerah sungai, menjadi marah sebab kerakusan serigala.
Serigala
di usir dan tidak di beri hak untuk mencari mangsa di hutan. Serigala pergi
tanpa perlawanan, namun serigala tidak habis pikir. Serigala kejam itu mencuri
makan di kerajaan raja hutan dan membunuh raja dengan kejam.
Singa
adalah sahabat raja, mendengar itu singa kesal, namun ia sabar dan menasehati
serigala. Namun serigala tidak menerima nasehat dari singa. Serigala menyerang
singa dengan hebat, namun Singa hanya menghindar karena tak ingin membunuh
Serigala. Karena pohon tidak kuat menopang Serigala, pohon itu terjatuh dan
menimpah Serigala.
Kera
yang Baik Hati
Pada
suatu hari, hiduplah seekor kera yang baik hati. Ia memiliki hidup yang serba
kekurangan tetapi ia tidak pernah mencuri. Pada suatu ketika, gajah datang
dengan membawa banyak buah-buahan. Kera beniat mencuri sesisir pisang yang ada
di punggung gajah tetapi ia tidak ingin mencurinya karena ia tidak mau menjadi
seorang pencuri. Tiba-tiba datang segerombolan semut merah.
Pada
malam harinya, semut merah itu berniat mencuri buah-buahan yang ada di dalam
rumah gajah. Dan pada saat gajah tertidur pulas segerombolan semut merah itu
mencuri semua buah-buahan yang ada di rumah gajah.
Pada
pagi harinya, saat gajah terbangun, ia ingin makan. Tetapi ia melihat semua
buah yang telah diambilnya dari kebun. Ia mengira kalau kera yang mengambilnya,
saat itu juga ia langsung pergi ke rumah kera. Kera bingung karena tidak
biasanya gajah datang ke rumahnya. Gajah marah-marah di depan rumah kera. Kera
merasa bingung, dengan kedatangan gajah yang tiba-tiba marah di depan rumahnya.
Setelah beberapa hari, ia merencanakan agar ia tahu siapa yang mencuri
buah-buahannya. Ternyata, pada malam harinya ia mengetahui siapa yang mencuri
buah-buahannya. Ia adalah segerombolan semut merah yang suka mencuri.
Pada
pagi hari, gajah datang ke rumah kera dan ingin meminta maaf. Tetapi kera tidak
ada di rumah pada saat itu. Gajah merasa bersalah kepada kera, karena ia telah
menuduh kera mencuri buah-buahan milik nya. Pada saat gajah bertemu kera, ia
baru meminta maaf pada kera. Kerapun memaafkan gajah. Mereka pun menjadi
sahabat sejati.
Koki
Tikus
Di
dalam perkotaan yang begitu ramai, hiduplah seorang tikus dan sekelompok teman
nya. Tikus ini biasa dipanggil ‘ratata’ oleh teman-temannya. Ia tidak mempunyai
keluarga disana. Tikus pun berpikir bahwa ia tidak bisa seperti ini terus.
Tikus mulai mencari cara untuk bisa mendapatkan uang. Setelah beberapa hari, si
tikus telah mendapatkan pekerjaan. Ternyata tikus diterima bekerja sebagai koki
di restoran yang terkenal. Restoran yang terkenal dengan koki seorang tikus
kecil, dan dengan teman-teman kelompoknya, serta dua orang manusia bekerja
melayani makanan. Tikus pun mulai bekerja. Tikus menyiapkan makanan, memasak,
memberi adonan, dan merapikan dapur.
Beberapa
tahun kemudian, “Hey, kus, kamu bukan koki yang sebenarnya. Itu pasti rencanamu
untuk bisa terkenal karena bekerja di restoran ini. Kamu harus pergi dari sini
karena semua orang tidak ingin melihat seorang tikus yang menjijikan memasak
untuk mereka.” Kata manusia. “Aku hanya ingin bekerja saja, aku tidak mempunyai
pekerjaan lain.” Selanjutnya, tikus pun diusir dari restoran. Selama ini, tikus
sudah senang karena bisa melayani manusia dengan baik dan sebenarnya ia sudah
menjadi terkenal diseluruh kota. Akhirnya, tikus pun tidak mempunyai pekerjaan
dan tikus menjadi pelarian. Di dalam kota tersebut ternyata si tikus di teror
oleh penculik manusia karena tikus ini merupakan koki bersejarah yang pernah
ada. Tikus menjadi buronan, tikus ditangkap, dan dimasukan kedalam perangkap
tikus.
Beberapa
lama kemudian, tikus tersebut berhasil lolos dan tikus pun berkata : ”Hoi,
penculik yang tidak tahu diri, kamu kira aku tidak bisa melarikan diri?” Tikus
pun segera lari menjauhi penculik tersebut. Penculik manusia kaget melihat
bahwa tikus sudah kabur dari perangkap. “Bagaimana bisa terjadi? Aku harus
menangkapnya kembali.” Kata penculik. Satu tahun berlalu, si tikus merasa aman
karena sudah tidak di teror kembali. Tikus merenung sejenak, ia memikirkan
bahwa ia rindu untuk bekerja di restoran itu lagi. Tikus pun segera pergi ke
restoran itu dan ia bertemu dengan asisten manusia dulu. Ternyata asisten
manusia juga rindu bertemu dengan tikus. Ia pun minta maaf kepada tikus atas
kesalahan yang diperbuatnya waktu itu. Tikus mengampuninya dan sekarang tikus
pun sudah bekerja lagi sebagai koki yang misterius sepanjang masa. Dan hal
terakhir adalah koki tikus misterius dengan asisten manusia bersahabat dengan
baik.
Kura-Kura
Ninja
Pada dahulu kala
hiduplah seekor Kura-kura
jantan dan betina. Sudah lama mereka tinggal dihutan dan mereka mempunyai dua
orang anak. Anaknya yang pertama meninggal karena ditembak oleh pacarnya. Ia
sakit hati lalu ia pun bunuh diri. Dan anaknya yang kedua menjadi nakal dan
malas. Dan selalu membantah orang tua.
Saat dia sudah tidak
betah dirumahnya,diapun langsung pergi dari rumah dan meninggalkan orang tuanya
yang sudah hampir mati. Setelah ia pergi dari rumah, si orang tua Kura-kurapun mati, karena jatuh
keselengkat kaki pohon. Dan si Kura-kurapun
segera memanjat Gunung
Everest
dan mencari perguruan shaolin.
Setelah mencapai Gunung Everest si Kura-kurapun
pergi ke salon dan dibotakkan untuk masuk perguruan Shaolin. Setelah menjadi botak dia
pun datang ke perguruan Shaolin
Master.
Setelah itu ia bertemu dengan monyet aneh dan jerapah bodoh. Merekapun bertarung.
Setelah banyak perlawanan, Si
Kura-kura
mengeluarkan jurusnya. Dan Si
Kura-kura
mati.
Setelah Si Kura-kura mati, guru Sherren
mengambil kuda-kuda dan mengobati Kura-kura
dengan hati Kera.
Dan Si
Kura-kura
pun hidup, tetapi Kura-kura
tiba-tiba memiliki sifat ninja. Akhirnya kura-kura pun menjadi ninja yang
hebat. Si Kura-kura
berterima kasih kepada guru Sherren dan Si Kura-kura pun menjadi ninja terhebat
dikampungnya.
Maafkan
Aku
Suatu hari disebuah
hutan yang lebat, ada seekor monyet dan singa. Setiap hari mereka bermain
bersama. Hingga suatu hari, “Aduh! Singa, kenapa kamu melakukannya?! Sakit
tahu!!” kata monyet kesal. “Maafkan aku, monyet, aku benar-benar tidak sengaja”
kata singa dengan muka yang sedih. Rupanya, saat mereka sedang bermain, singa
tidak sengaja memukul monyet dan melukai mukanya monyet.
“Harusnya kau bisa
berhati-hati!!” Kata monyet.
“Tadi kan sudah aku
bilang kalau aku tidak sengaja” kata singa mulai kesal.
“Seharusnya kau tidak
memiliki kuku setajam itu ! Potong dulu sama pakai gergaji !!” monyet makin
kesal.
“Seharusnya kau
mengerti, aku kan singa, aku menggunakan kuku ini untuk berburu dan mencari
mangsa ! dasar hewan kurus !” singapun mulai kesal. Akhirnya diantara mereka
berdua terjadi pertengkaran hebat.
“Baiklah terserah kau
saja !” kata monyet dengan muka marah. Singapun marah dan pergi juga.
Esoknya, monyet
berkeliling hutan sendirian karena bingung ingin melakukan apa. “Seandainya
saja singa tak seperti itu kemarin, pasti hari ini akan seru, bisa bermain
dengannya. Ah, sudahlah, itu salahnya, biarkan saja” kata monyet. Tiba-tiba,
saat dia berjalan, dia jatuh dan terperangkap dalam lubang yang cukup dalam.
“Tolong! Toloooooong!!! Seseorang tolong aku!!!” teriak monyet panik. Saat itu
juga, singa tak berada jauh dari lubang itu. Dia mendengar teriakan tersebut
dan segera menghampirinya. “Hei monyet, apa yang kau lakukan disana ?” kata
singa dari atas lubang tersebut. “Aku terperangkap, cepat, tolong aku!!” kata
monyet. Kemudian singa mencari sesuatu. Dia menemukan sebuah ranting yang cukup
panjang dan mencoba menyelamatkan monyet. “Monyet, pegang ranting ini, aku akan
menarikmu” kata singa. Mereka
berusaha keras. Tapi, singa terpeleset dan ikut terjatuh. Karena tambah panik,
mereka teriak minta tolong. “Tolong,tolong, ada orang ?? tolong selamatkan
kami!!” seru monyet dan singa bersamaan. Kemudian, mereka mulai saling
menyalahkan diri satu sama lain.
“Kamu sih, kenapa bisa
sampai terpeleset ? Lihat kan, sekarang aku susah mencari orang lain lagi untuk
menolong kita.” Kata monyet sedikit nyolot. “Jeh, siapa suruh kau bisa sampai
jatuh. Masih mending aku datang menolongmu!!” kata singa bales nyolod. Mereka
kembali saling menyalahkan sampai monyet membuat suatu rencana. “Dari pada kita
saling menyusahkan, lebih baik kita membuat kesepakatan” kata monyet pada
singa. Monyet menjelaskan kesepakatan yang telah dia buat sendiri. “Hmm...
baiklah, aku setuju. Dengan itu kita tidak akan saling menyusahkan. Kita tidak
perlu bertengkar terus” kata singa. Kemudian, mereka teriak minta tolong lagi.
Sampai akhirnya, gajah datang dan melihat singa dan monyet. “Hey, kalian tidak
apa-apa? Mari, aku bantu kalian keluar’ kata gajah. Dia menggunakan belalainya
yang panjang untuk membantu mereka keluar. “Huftt... terima kasih gajah, jika
tidak ada kau, tidak tau nasib kami akan seperti apa” kata monyet lega. “Iya,
terima kasih, gajah” kata singa. “Iya, sama-sama” kata gajah. “Nah, mulai
sekarang kita mulai kesepakatannya ya” Kata monyet pada Singa. “Baiklah, sesuai
keinginanmu dan kesepakantan kita” kata singa. Kemudian mereka berpisah dan
pergi. Gajah menatap kepergian mereka dengan bingung dan raut muka yang cengo.
“Hah? Kesepakatan? Apa yang terjadi diantara mereka berdua? Apakah mereka
sedang bermusuhan? Atau ada masalah diantara mereka? Kenapa mereka seperti itu?
Kenapa? Kenapa? Kenapa?” tanya gajah pada dirinya sendiri dengan sangat
bingung. “Yah, sudahlah, itu urusan mereka, untuk apa aku ikut campur?” kata
gajah sambil berjalan pergi.
Esokannya, singa
berjalan sendirian ditengah hutan, dia sekarang kesepian. “Hmm... kalau ada
monyet disini, pasti akan seru, bisa bermain bersama dan pasti sangat
menyenangkan” kata singa agak sedih. Dia sudah mengelilingi hutan itu selama
berjam-jam karena dia ingin mencari teman untuk diajak bermain. Tapi, banyak
yang takut padanya dan banyak yang sedang sibuk. Saat di jalan dia bertemu
gajah. “Gajah, apa yang sedang kau lakukan disini?’ tanya singa sambil
menghampiri gajah. “Oh, aku hanya sedang berkeliling. Burung kakak tua sedang
sakit. Aku berminat menjenguknya nanti sore.’ Kata gajah. “Wah, kalian memang
teman yang akrab ya” kata singa. “Ohya, kau sedang apa? Biasanya kau bermain
dengan monyet?” tanya gajah mulai heran. “Iya, kami sedang bertengkar, jadi
tidak bermain bersamanya” kata singa sedikit sedih. “Oh, dugaanku benar.
Memangnya ada masalah apa dianatara kalian?”. Kemudian singa menceritakan
semuanya. “Waktu itu, aku tidak sengaja melukai monyet. Aku sudah minta maaf
padanya, tapi dia malah memarahiku. Jadi, kami terpisah dan pergi. Besoknya,
aku menolongnya keluar dari dalam lubang yang cukup dalam. Tapi, kakiku
terpeleset dan terjatuh ke lubang itu juga. Aku sudah berusaha menolongnya,
tapi dia malah menyalahkanku kan nyolot ! menurutnya, aku ini selalu
menyusahkannya. Aku juga pernah membuatnya hampir hampir jatuh dalam jurang,
tapi untungnya aku bisa menyelamatkannya. Saat itu dia masih belum dendam
padaku. Karena itu, kami membuat kesepakatan, yaitu jika salah satu dari kita
terkena masalah, kita tidak usah membantunya dan mulai sekarang anggap kalau
dia dan aku tidak saling mengenal.” Cerita singa. “Oh... seperti itu.
Sepertinya kalian kurang mengenal lebih jauh.” Kata gajah. “Aku dan burung
kakak tua juga seperti itu dulu. Tapi, kami saling memahami satu sama lain.
Kami mencari kekurangan dan kelebihan kami masing-masing. Akhirnya, sampai
sekarang, kami bisa bersahabat seperti sekarang.” “Lalu, apa yang harus aku
lakukan sekarang? Monyet pasti masih marah padaku.” Kata singa. “Kamu coba
minta maaf padanya dan bilang padanya kalau kamu akan berusaha untuk tidak
melakukan dan mengulanginya lagi. Kalian kan pasti punya kekurangan dan
kelebihan.” Kata gajah. “Kalau dia tetap tidak memaafkanku?” lanjut singa.
“Kalau tidak, dia pasti satu saat akan menyesal dan meminta maaf juga. Dicoba
dulu, siapa tahu dia mau memaafkanmu” kata gajah. “Baiklah, akan aku coba
sekarang. Terima ksih, gajah, atas saranmu!” Kemudian singa pergi mencari
monyet. Gajah menatap kepergian singa dengan ekspresi senang.
Singa melihat monyet
sedang melamun diatas pohon. Dia memanggilnya dan melakukan saran yang gajah
berikan. “Ada apa? Kau ingin apa lagi?” tanya monyet kurang senang. “Maafkan
aku, aku tahu, aku selalu membuat masalah dan merepotkan dirimu. Aku ingin kita
berteman lagi seperti dulu. Aku ingin seoerti gajah dan burung kakak tua. Walau
banyak kekurangan diantara mereka, mereka dapat mengatasinya dengan baik dan
dapat menjadi sahabat. Maukan kamu memaafkanku? Kalau tidak mau ya sudah, aku
tidak akan mengganggumu lagi untuk seterusnya.” Kata singa pada monyet.
Tiba-tiba monyet memeluk singa. “Iya, kamu aku maafkan. Maafkan aku juga.
Mungkin aku terlalu egois dan tidak memerhatikan orang lain. Aku hanya
memikirkan diriku sendiri. Maaf ya” kata monyet. Akhirnya, mereka bersahabat
kembali. Sejak saat itu, mereka selalu bermain bersama. Mereka juga tidak lupa
dengan teman-teman yang ada di sekitar mereka.
Serigala Licik
Pada
suatu hari, di hutan yang sangat lebat hiduplah sekumpulan hewan-hewan. Mulai
dari kera, kijang, jerapah, singa, serigala, dan sebagainya.Di antara
hewan-hewan tersebut yang paling pintar adalah serigala.Dia bukan hanya pintar
melainkan dia juga licik. Sang raja hutanya itu singa telah di racuni olehnya
dan raja hutan pun mati, tetapi tidak ada yang tahu tentang itu. Karena
serigala pintar ,akhirnya serigalalah yang menjadi raja hutan terhebat. Adapun,
Cheetah yang tadinya sahabat serigala ia mulai mencurigai Serigala. Besoknya
setelah Serigala menjadi raja. Ia membuat peraturan atau perjanjian baru agar
semua hewan diperbudak untuk membuat patung serigala di suatu candi serigala.
Serigala
sangatlah senang akan kelicikannya itu. Tiba-tiba saja Cheetah datang, dan
berkata ,“hey serigala, mengapa kau memperbudak warga mu? Kalau kau terus
begitu warga mu tak akan makmur.”Serigala membalas,”apa masalahmu di sini
Cheetah? Ini wargaku, aku di sini adalah raja. Aku bisa melakukan apa saja yang
aku mau.”Cheetah berkata,” berhati-hatilah Serigala, karena kau akan merasa
kesulitan suatu hari nanti.”Serigala marah akhirnya ia membunuh Cheetah. Ia
tidak menyesal dengan perlakuannya terhadap warga maupun sahabatnya sendiri.
Hewan-hewan tidak senang karena diperlakukan tidak wajar oleh sang raja.
Hewan-hewan tidak senang karena diperlakukan tidak wajar oleh sang raja.
Akhirnya
seorang Kijang yang cerdas dan teman-temannya yaitu Kancil, Kelinci, dan Tupai
bersatu membuat jebakan untuk Serigala.Mereka membuat jebakan diantara
pohon-pohon yang besar dan mencari Serigala betina untuk memperdayai Serigala
serta menghancurkan candi agar raja Serigala marah. Jebakan sudah mereka
sediakan, hanya menunggu candi raja Serigal ahancur. Setelah candi raja
Serigala hancur dan mencari Serigala betina berhasi. Meraka mulai untuk
menjebak Serigala, pertama mereka membuat kerusuhan dan pastinya raja serigala
marah. Setelah itu ia menyuruh Serigala betina untuk mengajak raja Serigala ke
hutan karena adanya kerusuhan.Akhirnya sampai di tempat tujuan sang raja
terjebak dalam lubang dan tak ada yang menolongnya. Ia berkata“ Tolong aku !
Tolong aku !”. parawarga hewan menghampiri raja yang sedang di dalam lubang.
Warga hewanmeminta agar raja memberitahu siapa yang membunuh sang raja hutan
yaitu Singa dan Serigala menceritakan ,” maafkan atas kesalahanku, aku yang
telah membunuh raja Singa untuk memperoleh jabatan raja, bunuhlah aku !! karena
aku telah membunuh 2 orang yang berharga yaitu sahabatku dan seorang raja.”
Semua hewan berkata samayaitu membunuh sang raja Serigala, tetapi kijang yang
sangat cerdas ini tidak ingin mereka membunuh Serigala melainkan membebaskan ia
serta menyuruh Serigala agar tidak berbuat demikian lagi. Akhirnya Serigala
berjanji tidak akan pernah berbuat jahat atau membunuh warga hutan lagi.
Serigala di turunkan jabatannya dan jabatan tersebut diberikan kepada kijang. Hewan-hewan
yang di pimpin oleh kijang sampai sekarang semakin sejahtera dan damai.
Serigala
Menjadi Buronan
Pada suatu hari,
didalam hutan yang rindang. Hiduplah seekor serigala yang terkenal sangat
jahat. Ia sudah menjadi buronan yang paling dicari-cari oleh polisi. Seiring berjalannya waktu para polisi yang ada
di tempat serigala itu tinggal, lupa bahwa serigala itu adalah buronan yang selalu lolos dari incaran polisi.
Suatu ketika serigala itu melihat polisi yang berpatroli dihutan, serigala
tersebut tidak lari ketakutan melainkan menyapa polisi tersebut.” Selamat Pagi
pak Polisi! Apa kabar?” Kata serigala dengan sangat gembira tanpa rasa
ketakutan. “Selamat pagi juga serigala! Kabar saya baik!” Jawab Pak Polisi
dengan santai.
Pada Siang harinya serigala itu merasa lapar.
Serigala itu melihat tempat penyimpanan makanannya, dan kaget ketika melihat
tempat penyimpanan makanannya kosong dan tidak ada makanan. Serigala itu terus
menahan lapar. Hingga pada saat itu juga serigala pergi untuk mencari makanan.
Ia mengunjungi berbagai toko makanan, tetapi makanan yang ada di toko
makananitu sudah habis. Setelah ia pergi mencari makan, dia pulang ke rumahnya
dengan perut yang masih keroncongan.
Serigala itu memutuskan
untuk berkelana mencari makanan dan pergi meninggalkan tempat tinggalnya. Dia
pergi ke kota seberang melewati hutan yang sangat berbahaya, di dalam hutan
tersebut serigala menerima banyak siksaan dan banyak rintangan yang harus
dilewati. Sesampainya dikota seberang dia pergi ketoko makanan. Hewan-hewan
yang ada ditoko makanan itu tidak melayani serigala itu dengan baik dan
mengusir serigala itu jauh-jauh dari tempat tersebut.
Karena terlalu lama
menahan lapar, serigala itu memangsa hewan lain. Disaat sedang memangsa hewan
lain serigala itu dipergoki oleh warga. Dan akibat peristiwa itu serigala
tersebut kembali menjadi buronan. Para polisi dan warga bekerja sama untuk
mencari dan menangkap serigala itu. Mereka semua terus menerus mencari serigala
itu, dan pada akhirnya serigala itu menyerahkan diri kepada polisi dan berkata “Aku lah buronan yang kalian cari lima tahun yang lalu”. Serigala itu
dimasukan kedalam penjara dan menerima hukuman penjara seumur hidupnya.
Serigala itu kesal dan berusaha melarikan diri. Ternyata cara dia untuk melarikan
diri berhasil.
Keesokan harinya dia
menikah dengan serigala betina, yang terkenal menjadi buronan para polisi juga.
Mereka menjalani hidup bersama. Dan tidak lama kemudian mereka tertangkap oleh
polisi dan mereka berdua masuk keruangan sidang, hewan yang memimpin sidang itu
berkata “ Kalian itu tidak boleh berbuat jahat terus-menerus. Dan kalian telah
melanggar undang-undang yaitu mengenai pembunuhan.” Kata pemimpin sidang. “
Tapi kami berjanji tidak akan membunuh lagi pak” kata serigala dan istrinya.
Karena tidak percaya kepada serigala dan istrinya, pemimpin sidang itu
menjatuhkan hukuman mati kepada mereka berdua. Akhirnya mereka berduapun mati
dan dikubur.
Si
Tikus dan Si Ular
Suatu
hari hidup seekor tikus dengan istri dan anaknya . Mereka tinggal di tengah
hutan. Mereka ramah dengan penduduk hutan lainnya. Setiap hari dia pergi
mencari makanan di hutan.
Suatu
hari ketika ia pergi mencari makanan dengan anaknya , mereka bertemu dengan
seekor ular yang memiliki racun yang dapat membuat hewan lain lumpuh. Si Ular melilit anak Si Tikus dengan tubuhnya. “ Lepaskan
dia !” , kata SiTikus. “untuk apa? Aku sudah
mendapatkan makanan , tidak mungkin aku mau membiarkan dia pergi “ , kata Si Ular
“
Bagaimana kalau begini , kau lepaskan anakku dan jika kau bisa menangkap aku
kau boleh memakan aku “ , kata tikus. Si Ular berpikir sejenak. Ukuran Si Tikus dengan anaknya memang lebih
besar Si
Tikus.
“ tapi, biarkan aku melumuri diriku dengan minyak “ lanjut Si Tikus. “ untuk apa? Sebagai perasa
saat aku makan? Hah! Itu tidak penting . Saya terima ! “ . Si Ular terkenal sangat gesit , semua
mangsa yg berusaha kabur selalu gagal.
Si
Tikus
melumuri dirinya dengan minyak dan bersiap–siap. Tanpa waktu yang lama tubuh Si Tikus terlilit oleh Si Ular. “Bodoh, jika kamu berpikir
kamu bisa kabur maka kamu salah. Bersiap–siap hidup di perutku tikus “ kata Si Ular. Dengan sekuat tenaga si tikus
mendorong badannya ke atas. Dengan minyak yang dilumuri di tubuhnya , tubuh SiTikus menjadi sangat licin , membuat
dia dapat lepas dari lilitan Ular.
Tepat ketika Si
Tikus
lepas , Sang
Ular
tanpa sengaja menggigit ekornya sendiri. Racun Si Ular pun meracuni dirinya sendiri
membuat Si
Ular
tidak bisa bergerak. “ Aku tidak akan memaafkan mu Tikus! “ kata ular. “Aku akan memakan
mu dan seluruh keluargamu! “ lanjut Si
Ular.
“daripada membalas aku , bagaimana kalau kamu berusaha untuk menghilangkan
racun yang meracuni dirimu “ kata si tikus.
Setelah
itu Si
tikus dan anaknya pergi mencari makanan lagi , meninggalkan Si Ular yang tidak dapat bergerak
karena racunnya sendiri. Sesampainya di rumah , Si Tikus menceritakan harinya yang
penuh dengan petualangan kepada istrinya.
The History Of Giraffe Loser
Di suatu pinggiran kota, ada hewan
yaitu jerapah. Jerapah ini hidup yang miskin. Pada suatu hari jerapah ini
sangat lapar…karena
jerapah ini tidak punya uang maka ia putus asa. Lalu dia memutuskan untuk
mencuri makanan yaitu roti warung. Jerapah pun kepergok dengan penjaga warung
ini. Penjaga warung ini sangat kejam,dan memiliki tubuh yang agak gendut. Lalu
jerapah ini dibawa ke pihak yang berwajib. Saat jerapah ini di interogasi,
jerapah ini pura pura ada gangguan penyakit gila. Lalu saat di interogasi
jerapah ini kabur. Kepolisian hewan ini tidak mempedulikan jerapah gila ini
karna, jerapah ini sangat susah diatur dan paling tidak ditahannya adalah
bodohnya.
Lalu jerapah ini pergi ke luar kota,
la mengutuskan diri untuk pergi karna jerapah ini depresi. Jerapah ini pergi
memenjati gunung everest selama 7 hari sampai di puncaknya. Di atas puncak
gunung itu jerapah melihat sebuah perguruan shaolin. Lalu dia masuk ke
perguruan shaolin ini. Syarat-syarat masuk ke perguruan shaolin ini adalah
harus cepak. Tak lama kemudian di puncak yang dingin itu jerapah dengan teman
lainnya berlatih. Mereka dilatih dengan seorang hewan tikus yang sangat hebat.
Guru ini dipanggil Master Shereen karna kehebatannya itu. Dia dapat melakukan
apa saja misalnya, memecahkan es batu dengan satu sentuhan saja, menghisap air
sungai yang dinggin menjadi surut, melontarkan batu ketapel dengan satu tangan.
5 bulan sudah berlalu ilmu jerapah semakin kuat dan hebat. Karna jerapah
belajar dengan sungguh sungguh jerapah ini naik pangkat yaiu sebagai diamond.
Jerapah semakin lama semakin pintar karna diajarkan pelajaran yang penting dan
sudah tidak menjadi jerapah yang bodoh.
Pada suatu ketika jerapah ini naksir dengan salah satu anak didik master
shereen yaitu jerapah beina. Makin lama makin suka dengan jerapah betina
tersebut. Karna jerapah tidak menahan hawa napsu dengan cepat jerapah ini
melamar sang jerapah betina. Dengan tidak segan segan jerapah betina ini
menerima tawaran sang jerapah jantan.
Sudah lama menikah lalu kedua
pasangan jerapah ini mempunyai anak laki laki dan satu anak peerempuan. Lalu
kehidupan keluarga mereka sangat bahagia lalu mereka menjadi kaya raya. Jerapah
ini bertemu master Shereen karna master Shereen ini sudah tua dan tidak mampu
lagi untuk membimbing anak didiknya. Master Shereen ini memberikan warisan itu
kepada jerapah ini karna jerapah ini adlah murid kepercayaan Master shereen.
Master Shereen ini memberikan wasiat yaitu jerapah tidak boleh sombong kepada
orang lain dengan kehebatan yang sudah di berikan oleh master Shereen. Lalu
master Shereen memberikan sebuah perguruan shaolin ini kepada jerapah. Jerapah
ini harus menjaga perguruan shaolin ini. Lalu master Shereen ini memberikan
jurus kepada jerapah yang sangat ampuh bahkan tidak ada tandingannya yaitu
disebut jurus kodok bangkong.
Tak lama kemudian master Shereen ini
meninggal dunia. Master shereen ini lalu di kuburkan di belakang perguruan ini.
Semua anak didik master shereen sangat sedih ditinggalkan dengan seorang yang
sudah berjasa. Lalu perguruan itu pindah ketangan jerapah ini. Lalu ada salah
satu anak didik jerapah ini yang disebut ninja turtle menantang master jerapah
ini untuk mengadu nyali. Saat mereka bertarung tiba tiba turtle ini
mengeluarkan jurus kehebatannya. Jerapah ini menggingat jurus terakhir yang diberkan
master shereen yaitu kodok bangkong. Tanpa tak sadari jurus jerapah ini
mengenai tubuh turtle ini. Dengan demikian turtle ini mati. Karna turtle ini
anak didik jerapah ini, jerapah tak tega dan membangunkannya kembali. Jerapah
mengobati turtle ini dengan hati monyet.
Hati monyet ini dipercaya oleh
rakyat rakyat gunung mont everest dapat membangkitkan kembali orang mati.
Jerapah mengeluarkan darah yang berada di hati monyet itu dan merebusnya dengan
beberapa ramuan. Lalu jerapah ini memberikan kepada turtle ini dengan cara
menyuapkannya. Lalu turtle ini bangkit kembali. Karna jerapah ini sudah
membangkitkannya kembali, turtle langsung berterimah kasih sebesar besarnya
kepada jerapah. Tetapi walau jerapah membangkitkan kembali turtle juga sangat
bersyukur kepada Tuhan. Karna hanya Dia lah sebagai penopang hidup manusia. 3
tahun telah berlalu. 7 tahun sudah berlalu. Jerapah pun bertambah tua dan tak
sanggup lagi. Kira jira jerapah sudah berumur 108 tahun. Besok adalh hari
jerapah berulang tahun. Keesokan harinya jerapah diberikan supprice oleh anak
dan isterinya. Jerapah makin lama semakin tua dan sakit sakitan. Karna jerapah
sudah tak dapat umur panjang lagi, jerapah ini memberikan wangsiat kepada
anaknya untuk menjalan kan tugas yang sudah dilakukan ayahnya. Semua warisan
diberikan anaknya. Akhirnya jerapah meninggal dunia. Semua hewan bersedih karna
jerapah meninggal. Anaknya menggantikan profesi ayahnya. Dan anaknya membuka
salon cepak untuk mengenang jasa ayahnya. Karna jerapah adalah hewan salah satunya
yang di cepak. Akhirnya perguruan shaolin itu utuh dan kokoh dan damai, tentram
di bawah ajaran anak jerapah.
Tikus
dan Badak
Pada
suatu hari, di kebun binatang seekor tikus pergi mengambil makanan di kandang
badak. Saat itu, sang badak sedang menonton bola. Tikus yang pergi ke kandang
badak untuk mengambil makanan, ikut menonton bola. Lalu bertemanlah tikus dan
badak. Lalu mereka berbincang-bincang tentang bola, dan mereka menjadi akrab.
Hingga suatu hari, mereka mengajak temannya. Tikus dan temannya menyukai tim
sepak bola yang sama, tetapi berbeda dari tim kesukaan badak dan temannya. Pada
saat itu adalah pertandingan dari kedua tim kesukaan mereka. “Tim-ku pasti
menang! Apalagi dengan pemain baru!” ujar tikus. “Tim-ku juga pasti menang!
Pasti tim-mu kalah deh!” ujar badak. Mereka terus menjagokan tim mereka, hingga
pertandingan selesai dengan skor seri. Mereka pun bertengkar selama sebulan.
Tikus tidak pernah pergi ke kandang badak. Hingga suatu saat, kedua tim
bertanding lagi, tikus dan badak menonton pertandingan tersebut di rumah mereka
masing-masing. Akhirnya pertandingan lagi-lagi seri, dan mereka berdua
menyadari bahwa tim mereka sama kuatnya. Lalu, mereka berteman kembali dan
menyadari bahwa sepakbola yang membuat mereka berteman.
Ular Mencari Sahabat
Oleh
Sesilia Tiara
Di
tepi sungai,ada seekor ular yang berada di atas pohon.Ular itu terlihat sendirian
dan tidak seperti hewan-hewan lainnya yang mempunyai teman. Ular itu tidak
mempunyai teman karena tubuh dia cacat dan ular itu terlihat merenung. Orang
tua si ular merasa kasihan karena melihat anaknya tidak seperti hewan lain yang
mempunyai banyak teman. Akhirnya si ular pun pergi jauh. Ular pergi sangat jauh
tanpa meminta izin kepada kedua orang tuanya. Ular pun tersesat di sebuah
hutan, di hutan itu banyak sekali binatang yang ingin memangsanya. Setelah
seharian ular pergi akhirnya ular sampai di sebuah kota. Ular tampak sangat
kelaparan, ia memburu tkus. Setelah makan ia bertemu dengan seekor anjing dan
anjing itu menatap dia bagaikan tatapan seorang sahabat. Ular pun kembali ke
hutan. Ular kelaparan lagi tetapi dia menemukan seekor tikus yang baru saja di
buru oleh ular lain, dengan cepat si ular mencuri tikus itu dan langsung
bersembunyi di semak-semak.
Setelah
beberapa saat, ular pun keluar dari semak-semak dan langsung pergi menjauhi
tempat itu. Ular sampai di pinggiran kota, ular bertemu dengan kucing. Kucing
itu langsung menghajar si ular sehingga tubuhnya terluka tetapi si ular tidak
tinggal diam dia menggigit si kucing dengan giginya yang bertaring dan juga
berbisa. Si kucing langsung menghajar balik si ular dan ular tidak sanggup lagi
melawan karena tubuhnya luka sangat parah.Tetapi ular di bantu dengan seekor
anjing yang waktu itu pernah di jumpainya. Dan mereka pun berteman walaupun
terlihat aneh ular berteman dengan anjing. Ular memasuki sebuah rumah yang
sangat luas. Ular terkena perangkap tikus yang di pasang di dekat pintu
masuk.Ular sangat ketakutan. Sang pemilik rumah ketakutan dan kaget karena
melihat di dalam jebakannya itu ada seekor ular bukan tikus. Sang pemilik rumah
langsung membuang perangkap itu keluar rumah. Ular hanya bisa terdiam karena
tidak bisa melepaskan diri dari perangkap itu. Keesokan harinya tiba-tiba ada
seekor anjing yang menghampirinya. Ternyata itu adalah seekor anjing yaitu
temannya ular
Ular
pun bersahabat dengan anjing itu. Ular memikirkan keluarganya yang spati sedang
mencari keberadaanya dan sangat khawatir. Ular bingung ingin kembali
kekeluarganya atau tetap bersama sahabatnya di pinggiran kota. Padahal ular
baru menemukan sahabatnyaitu. Akhirnya ular memutuskan untuk berpisah dengan
sahabatnya dan kembali kekeluarganya. Tetapi mereka berjanji akan tetap
bersahabat walpun mungkin mereka tidak akan bertemu lagi.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete