Kumpulan cerita Fabel

Anjing dan Kucing
Di sautu pagi yang cerah, terdapat seekor Anjing dan Kucing yang berteman sangat akrab. Mereka yakin bahwa tidak adas binatang lain yang berteman sangat akrab selain mereka. Kalau pun, ada binatang yang dapat berteman dengan binatang lainnya, pasti tidak akan seakrab dan selama mereka. Ya itulah mereka. Mereka berteman sudah dari kecil hingga sekarang usia mereka 11 tahun.
Sampai pada suatu saat, mereka melihat kura-kura dan kelinci. Mereka memperhatikan dengan hati-hati. Kura-kura dan kelinci terlihat sangat akrab, melebihi mereka. Kucing pun tidak senang melihat Kura-kura dan Kelinci sangat akrab. Kucing kemudian mengatur rencana dengan Anjing untuk memisahkan Kura-kura dan Kelinci.
Berbagai cara dilakukan, mulai dari mengadu domba Kura-kura dan Kelinci. Dan cara yang dilakukan berhasil. “Akhirnya mereka saling bermusuhan dan hanya kita yang dapat berteman akrab” ucap Kucing. Anjing pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Sebenarnya, Anjing merasa bersalah, tetapi ia menutupi semua itu demi Kucing.
Diam-diam Anjing menceritakan apa yang terjadi kepada Kura-Kura dan Kelinci. Kura-Kura dan Kelinci kemudian berteman kembali dan apabila di depan Kucing mereka berpura-pura saling marah-marahan. Anjing pun lega karena ia merasa ia tidak di hantui rasa bersalah lagi. Akan tetapi, Anjing, Kura-Kura, dan Kelinci masih sering bertemu tanpa sepengetahuan Kucing.
Tanpa di sadari Anjing, Kucing yang bingung mengenai sikap Anjing beberapa hari terakhir, kemudian menyelidiki Anjing. Pada akhirnya tertangkap basahlah Anjing. Ketika sedang berbicara dengan Kura-Kura dan Kelinci.
“Apa yang kau lakukan bersama mereka, Jing?” Tanya Kucing marah.
“Aku tidak melakukan apa-apa.” Sahut Anjing.
“Jangan bohong kamu, aku sudah mendengar semuanya. Aku kira kau adalah teman terbaikku. Jadi, selama ini kau anggap aku apa?” Jawab Kucing semakin marah.
Baru saja, Anjing ingin menjelaskan. Kucing langsung pergi. Pada masalah kali ini, Anjing tidak menyesal karena ia merasa apa yang di lakukannya sudah tepat.
Kura-Kura dan Kelinci mencoba menghibur Anjing. Pada akhirnya, mereka berteman akrab kecuali kucing. Anjing merasa bahagia karena ia mendapatkan teman yang benar-benar baik kepadanya. Ia pun tidak menyesal karena kucing pernah menjadi sahabatnya. Ia menganggap dari kejadian itu ada hikmah yang bisa diambil.
Itulah kenapa sampai saat ini Kucing dan Anjing tidak pernah akrab dan itu terjadi karena ke egoisan Kucing. 


































Babi yang Sombong
Di sebuah hutan, disitu ketemu seekor Babi hutan. Terus Si Babi hutan berjalan kerumahnya dan di sana ketemu seekor binatang Gajah gendut. Setelah Si Gajah itu bertemu dengan Babi hutan, mereka berdua diam saja tinggal jalan lewat dari hadapan masing-masing. Si Gajah pergi saja dan Gajah ketemu seekor binatang Harimau.
Pada hari itu, Si Babi hutan ketemu Harimau. Dan Si Babi berkata “Woi kamu ngapain di kawasan rumah saya.” Kata Harimau “Kamu jangan sombong ya, ini juga termasuk kawasan lingkungan saya.”
“Si Gajah datang bilang ini juga termasuk kawasan lingkungan rumah saya”. Terus Si Harimau berbicara kepada Babi hutan “ Kamu berisik ya jangan sombong. Saya memang ingin menang sendiri. Dan saya tidak ingin mengasihi orang lain, ha...........” Si Gajah, Harimau, dan Babi, berkelahi. Mereka yang salah satunya mukanya benjol itu adalah Babi. Si Harimau dan Si Gajah pulang dan tidak berkelahi lagi.
Pada esoknya kemudian Si Gajah ke pinggir hutan. Di sana dia ketemu dengan Harimau. Si Harimau sama Si Gajah berkelahi karena mereka kalau ketemu sering berkelahi akhirnya ada salah satu yang mati karena terjatuh ke dalam air, itu adalah Si Harimau. Setelah itu Gajah ketakutan dan tidak tahu bagaimana caranya. Baru saja Si Gajah lari pulang kerumahnya Si Gajah gregetan ketakutan berrrr... Lalu Si Gajah jalan-jalan dan ketemu Si Babi hutan disitulah Si Babi hutan melihat Si Gajah gregetan berrrrrrr. Si  Babi hutan tanya “Woy orang berisik ( Si Gajah karena Si Babi hutan sering memanggil Gajah orang berisik). Kenapa orang berisik ketakutan? “Aku........ sudah membunuh Si Harimau.” Jawab Si Gajah. Kata Si Babi hutan, “Ayo.... Loh,,mati kamu ntar malam-malam Si Harimau datang cari kamu loh. Orang berisik, haha....” Jawab Gajah, “ Kamu berisik kamu... Jangan takutin saya ya awas kamu..” Jawab Babi hutan, “Apa!! Kau kan orangnya memang berisik dasar kau mulut berisik.! Pergi gak saya pukul kamu. Lalu Si Babi hutan tidak bisa menahan emosinya dan kata-kata yang dibicarain Gajah. Terus Si Babi hutan berkelahi dengan Gajah di atas rumahnya Gajah. Terus Si Gajah jatuh dari atas rumahnya ke bawah, akhirnya mati dan Si Babi hutan senang karena semua orang yang dibencinya mati, hahahah. Dasar kau Gajah berisik dan Harimau, hahaha…”. Karena keterlaluannya Babi hutan akhirnya Babi hutan tertawa dan Babi hutan tidak melihat jalan dan akhirnya terpeleset dan jatuh mengguling ke bawah hutan akhirnya Si Babi hutan mendapat dosa dan kejahatannya lebih parah dari Si Gajah dan Si Harimau. Akhirnya Si Babi Hutan mendapat banyak dosa.



Banteng, Tanduknya, dan Warna Merah
Dahulu kala, di suatu hutan yang luas, hidup seekor banteng. Banteng dahulu terkenal sangat baik dan dermawan. Seluruh penduduk hutan sangat suka dengan Banteng bahkan sang Dewa Binatang.
Namun pada suatu hari ada seekor kelinci yang tidak senang dengan Banteng. Dia berkata bahwa Banteng hanyalah mencari perhatian kepada penduduk hutan dan Dewa Binatang. Maka dia memiliki rencana licik untuk mengerjai banteng.
Pada suatu saat, Kelinci membawa Banteng ke suatu tempat yang sepi. Di sana Kelinci berkata kepada Banteng agar ia menginjak warna merah yang tidak jauh dari mereka. Pada saat Sang Banteng menginjak warna merah itu, Sang Banteng terjebak yaitu masuk ke dalam lubang. Sang Kelinci pun kabur sambil tertawa dan Sang Banteng  menjadi sangat marah sehingga membenci warna merah dan tidak senang dengan Kelinci. Sejak saat itu Banteng menjadi sangat menakutkan. Setiap dia melihat warna merah, dia langsung marah meskipun warna yang dia lihat adalah warna apel.
Melihat kelakuan Banteng yang seperti itu, Dewa Binatang menjadi geram dan mengutuk Banteng sehingga ia memiliki tanduk seperti iblis. Maka sekarang Banteng sangat tidak menyukai warna merah dan memiliki tanduk.
Amanat : Jangan mudah terpancing merah dan jangan iri

















Beruang dan Serigala
Suatu hari ada seekor beruang, dia sedang berjalan-jalan di Hutan, dan ia mendengar suara. “tolooooonnggg... ”. lalu Si Beruang pun menghampiri suara itu, dan ternyata suara itu adalah suara Serigala yang sedang meminta tolong,. Lalu Serigala tersebut berkata “ Tolonglah aku Beruang, aku terjebak disini, aku mohon tolonglah aku!!” kata Serigala. Lalu Beruang menjawab “baiklah, aku akan menolongmu.”. akhirnya Beruang pun menolongnnya “terima kasih Beruang,” “sama-sama Srigala” jawab Beruang. Srigala berkata “Beruang!!” lalu jawab Beruang “ya?” Srigala pun menjawabnya “Aku kesepian..” “aku pun juga Srigala. Kita disini adalah hewan buas. Jadi tidak ada yang mau berteman dengan kita.” Lalu jawab Srigala “maukah kau menjadi sahabatku??” jawab Beruang ‘ ya, tentu saja aku mau.” Setelah kejadian tersebut Srigala dan Beruang bersahabat. Mereka bermain dengan gembiranya, walaupun mereka berbeda jenis tetapi mereka menolong satu sama lain.
Beberapa bulan kemudian, Srigala dan Beruang bertemu dengan Beruang betina. Lalu Srigala bertemu juga dengan Srigala betina yang cantik sekali. Srigala dan Beruang akhirnya jatuh cinta, begitupun dengan Srigala betina dan Beruang betina. Dan akhirnya mereka menikah dan dikaruniai anak. Beruang mempunyai 2 ekor anak. Sedangkan Srigala mempunyai 3 ekor anak. Walaupun mereka sudah mempunyai istri dan anak, mereka tetap bersahabat. Begitu pun anak Srigala dan Beruang mereka  sering bermain bersama seperti ayahnya. Ayah mereka mengajarkan untuk berbuat baik kepada sesama. Dan mereka semua mendengarkan nasihat ayah mereka
Suatu hari, pada saat mereka sedang bermain. Tiba-tiba sekor ular datang. Karena mereka bermain tampa pengawasan orangtua mereka. Akhirnya mereka berlari sekencang-kencangnya.  Setelah sampai  di Rumah mereka masing-masing mereka menceritakan kejadian yang mereka alami. Srigala dan Beruang marah dengam perlakuan Si Ular. Keesokan harinya Srigala dan Beruang menemui Si Ular dan bertanya kepada Si Ular “ hai Ular! Kenapa kau mengejar anak-anak kami, saat anak kami sedang bermain?” tetapi Si Ular tidak mengakui melainkan menyalahkan anak Beruang dan Srigala. “ hah? Aku mengejar mereka, aku saja tidak tau kalau anak kalian sedang bermain dimana. Justru mereka menemuiku, dan mengejekku, karena aku berjalan dengan menggunakan perut.” Lalu jawab Beruang “ alah! Jangan mengelak kamu, Ular! Kemarin setelah bermain, dan pulang ke Rumah dalam keadaan menangis, dan mereka menceritakan kalau kau sudah mengejar dan ingin memakan mereka!!” akhirnya Si Ular mengakui kesalahannya. “ baiklah aku akan mengaku. Ya. Memang aku mengerjar dan ingin memakan mereka, karena aku sedang lapar!” lalu jawab Beruang “ tetapi kenapa kau mengejar dan ingin memakan anak-anak kami?.” “karena aku melihat mereka banyak sekali, sehingga kalau aku memakannya aku akan kenyang!” Jawab Si Ular.

Akhirnya Ular meminta maaf dan berjanji tidak akan mengejar anak-anak mereka lagi. Stelah itu pulanglah Beruang dan Srigala. Mereka berjanji akan menjaga anak-anak mereka dengan baik. Setelah kejadian itu Ular tidak pernah memakan anak-anak mereka, walaupun jumlah mereka banyak, tetapi Ular dan Orangtua mereka telah sepakat. Akibatnya, jika Ular sedang kelaparan ia harus memakan makanan lain.
Keluarga Srigala dan keluarga Beruang hidup tentram.































Buaya dan Monyet
Pada dahulu kala, hiduplah buaya dan monyet yang berteman,bahkan melebihi teman menjadi sahabat. Buaya yang tinggal di dalam sungai setiap hari selalu kepinggir sungai setiap hari selalu kepinggir sungai untuk menghampiri monyet yang tinggal dia atas pohon di pinggir sungai.
Pada suatu hari, ayah buaya sakit parah dan hanya bisa disembuhkan jika memakan ginjal monyet. Buayapun ingat bahwa ia mempunyai sahabat seekor monyet. Buayapun berminat untuk menjebak monyet. Keesokan harinya buaya menghampiri monyet.
“Hai monyet, aku ingin mengajakmu untuk kenaikan kepala keluargaku” ucap buaya.
“Bagaimana caranya? Aku kan tidak bisa berenang” ucap monyet.
“Kamu naik saja kepunggungku, aku akan mengajakmu kerumahku” ucap buaya.
“Baiklah, aku akan naik kepunggungmu” ucap monyet.
Akhirnya monyet turun dari pohon dan naik kepunggung buaya. Buaya pun mengajak monyet ketengah sungai. Ditengah perjalanan, buaya mengucapkan yang sesungguhnya kepada monyet.
“Monyet, sebenarnya aku bukan mengajakmu ke rumahku tetapi aku ingin mengajakmu kepada raja buaya yang sedang sakit parah dan hanya bisa disembuhkan oleh ginjal monyet” ucap buaya.
Merasa dibohongi, monyet mencari akal.
“Kau tidak tahu? Semua monyet menaruh ginjalnya diatas pohon, monyet tidak pernah membawa ginjalnya kemana-mana.” Ucap monyet.
“Jadi bagaimana monyet?” ucap buaya.
“Terpaksa kita harus balik lagi ke daratan.” Ucap monyet.
Akhirnya buaya dan monyet terpaksa kembali ke daratan. Monyet dan buaya sampai di daratan,
“Sebentar buaya, aku mengambil ginjalku diatas pohon.” Ucap monyet.
“Baiklah monyet.” Ucap buaya.
Monyet naik ke atas pohon dan tidak pernah kembali ke buaya. Buaya pun menunggu, setelah lama menunggu, buaya memanggil monyet.
“Monyet,monyet, dimana kau?” ucap buaya.
“Pergilah buaya, aku tidak ingin bermain denganmu lagi. Kau hanya memanfaatkan aku. Seorang sahabat tidak pernah memanfaatkan sabahatnya sendiri.” Ucap monyet. Semenjak itu, monyet dan buaya tidak menjadi sahabat atau teman lagi.





Cita-Cita Seekor Semut
Di hutan yang tentram, ada seekor semut yang baik hati dan ada kumbang yang sombong dan iri hati.
Di perjalanan saat semut ingin kembali ke rumah, semut bertemu dengan kumbang. Kumbang berbicara “apa sih cita-citamu, semut?”. Semut menjawab “sederhana saja, aku hanya ingin mendaki gunung agar bisa melihat orang-orang yang aku kenal.” Kumbang dengan cepat langsung menjawab si semut “Haha..., kamu sok bisa, semut. Badanmu yang kecil tidak akan bisa mendaki gunung yang setinggi langit!” Semut langsung berjalan ke rumahnya dengan hati yang kecewa. Di rumahnya, semut mempersiapkan diri dan perbekalan untuk membuktikan kepada si kumbang bahwa dia bisa.
Keesokan harinya, saat semut ingin mendaki gunung, ia bertemu si kumbang. Dan kumbang berkata “Kau tidak akan bisa!” semut hanya mengabaikan perkataan sikumbang. Setengah hari, ia mendaki gunung, akhirnya ia sampai diatas gunung. Sesampainya di atas, ia berteriak kepada kumbang. “Hei kumbang! Lihat aku! Aku samoai diatas gunung!” kumbang terkejut.
Keesokan harinya, kumbang meminta maaf atas perkataannya. “Maaf, ya semut aku janji tidak akan mengejekmu lagi” semut dengan santai menjawab “Tidak apa-apa, kumbang. Memang kita selalu diselimuti oleh rasa sombong dan iri hati. Tetapi rasa iri hati dan sombong bukanlah cara untuk membuktikan bahwa kamulah yang paling hebat. Tetapi buktikanlah dengan perbuatan” kumbang hanya mengangguk bagaikan ia mengerti apa yang diucapkan sisemut.

















Harimau yang Tidak Tahu Diri
Pada suatu hari, sang raja hutan “Singa” meninggal karena di tembak oleh seorang pemburu, lalu seluruh penghuni hutan gelisah karena mereka tidak memiliki raja lagi. Pada keesokan harinya seluruh penghuni hutan berkumpul untuk memilih raja baru. Mereka mengadakan pilpres dengan suara terbanyak. Dan yang memiliki suara terbanyak adalah sang harimau,lalu sang harimau membanggakan diri karena ia yang memenangkan suara terbanyak. Setelah sang harimau diangkat menjadi raja, harimau itu membiarkan seluruh penghuni hutan di buru oleh para manusia. Lalu sebagian penghuni hutan protes terhadap sang harimau. Lalu munculah ide dari Si Kancil untuk menjebak Sang Harimau.
Pada keesokan harinya sang kancil menghadap kepada sang harimau dan memberitahukan bahwa ada makanan yang lezat di suatu daerah, ternyata sang kancil membawa harimau itu ketempat para manusia, sayangnya usaha sang kancil tidak berhasil karena sang harimau menyadarinya bahwa itu adalah tempat manusia. Para penghuni hutan pun semakin menderita karena sang harimau. Lalu pada suatu hari hutan dibakar oleh para manusia dan para penghuni hutan pun lari dari hutan kecuali sang harimau. Karena api sudah membesar sang harimau pun terjebak dan terpanggang di dalam hutan tersebut.





















Kecoa yang Tersesat
Suatu hari, ada seekor kecoa yang tersesat.  Ia memasuki tas orang. Esok paginya ia dibawa kesekolah. Disekolah banyak orang-orang yang kaget. Kecoa itu hampir dibunuh, tetapi kecoa itu kabur-kaburan sehingga ia berhasil menyelamatkan diri. Kecoa itu keluar dari sekolah diam-diam agar tidak ada orang yang melihatnya. Sampai di gang ia tercebur kedalam got. Dia meminta tolong, sampai akhirnya si kecoa bertemu tikus. Tikus pun menolong kecoa yang tercebur di got menggunakan ranting. Kecoa berterima kasih kepada tikus dan menceritakan pengalaman tersesatnya itu. Kecoa berteman akrab dengan tikus, sampai akhirnya tikus dibunuh oleh orang.
Kecoa sangat sedih, karena ia sekarang tidak mempunyai teman. “orang-orang itu memang jahat, semua hewan dibunuh olehnya!” pikir kecoa. Keesokan harinya ada orang yang tidak sengaja menginjak kepala si kecoa. Kecoa kepalanya putus, “tolong!tolong!” kata kecoa setengah mati. Tiba-tiba ada ambulan datang. Sesampainya dirumah sakit kecoa langsung dibawa keruang UGD untuk dioperasi. Beberapa bulan kemudian Kecoa sembuh. “Ternyata disini ada kehidupan kecoa juga” pikir Kecoa heran. Dirumah sakit khusus Kecoa, Kecoa melihat cewe Kecoa yang cantik. Kecoa berkenalan, dan pada akhirnya si Kecoa pacaran.
Kecoa menikah dan mempunyai anak. Beberapa tahunpun berlalu sangat cepat dengan kebahagiaan. Kini Kecoa sudah tua dan pensiun. Kecoa sudah mempunyai cucu yang banyak. Sampai akhirnya Kecoa mati dan dikubur.



















Kerakusan Serigala
Seekor Serigala yang sedang mencari mangsa di sekitar sungai yang menghidupi seluruh hewan di hutan. Serigala yang tak tahu aturan dia berpikir, dia berhak atas makanan di daerah sungai. Raja hutan yang mendengar kegaduhan hewan-hewan di daerah sungai, menjadi marah sebab kerakusan serigala.
Serigala di usir dan tidak di beri hak untuk mencari mangsa di hutan. Serigala pergi tanpa perlawanan, namun serigala tidak habis pikir. Serigala kejam itu mencuri makan di kerajaan raja hutan dan membunuh raja dengan kejam.
Singa adalah sahabat raja, mendengar itu singa kesal, namun ia sabar dan menasehati serigala. Namun serigala tidak menerima nasehat dari singa. Serigala menyerang singa dengan hebat, namun Singa hanya menghindar karena tak ingin membunuh Serigala. Karena pohon tidak kuat menopang Serigala, pohon itu terjatuh dan menimpah Serigala.





















Kera yang Baik Hati
Pada suatu hari, hiduplah seekor kera yang baik hati. Ia memiliki hidup yang serba kekurangan tetapi ia tidak pernah mencuri. Pada suatu ketika, gajah datang dengan membawa banyak buah-buahan. Kera beniat mencuri sesisir pisang yang ada di punggung gajah tetapi ia tidak ingin mencurinya karena ia tidak mau menjadi seorang pencuri. Tiba-tiba datang segerombolan semut merah.
Pada malam harinya, semut merah itu berniat mencuri buah-buahan yang ada di dalam rumah gajah. Dan pada saat gajah tertidur pulas segerombolan semut merah itu mencuri semua buah-buahan yang ada di rumah gajah.
Pada pagi harinya, saat gajah terbangun, ia ingin makan. Tetapi ia melihat semua buah yang telah diambilnya dari kebun. Ia mengira kalau kera yang mengambilnya, saat itu juga ia langsung pergi ke rumah kera. Kera bingung karena tidak biasanya gajah datang ke rumahnya. Gajah marah-marah di depan rumah kera. Kera merasa bingung, dengan kedatangan gajah yang tiba-tiba marah di depan rumahnya. Setelah beberapa hari, ia merencanakan agar ia tahu siapa yang mencuri buah-buahannya. Ternyata, pada malam harinya ia mengetahui siapa yang mencuri buah-buahannya. Ia adalah segerombolan semut merah yang suka mencuri.
Pada pagi hari, gajah datang ke rumah kera dan ingin meminta maaf. Tetapi kera tidak ada di rumah pada saat itu. Gajah merasa bersalah kepada kera, karena ia telah menuduh kera mencuri buah-buahan milik nya. Pada saat gajah bertemu kera, ia baru meminta maaf pada kera. Kerapun memaafkan gajah. Mereka pun menjadi sahabat sejati.















Koki Tikus
Di dalam perkotaan yang begitu ramai, hiduplah seorang tikus dan sekelompok teman nya. Tikus ini biasa dipanggil ‘ratata’ oleh teman-temannya. Ia tidak mempunyai keluarga disana. Tikus pun berpikir bahwa ia tidak bisa seperti ini terus. Tikus mulai mencari cara untuk bisa mendapatkan uang. Setelah beberapa hari, si tikus telah mendapatkan pekerjaan. Ternyata tikus diterima bekerja sebagai koki di restoran yang terkenal. Restoran yang terkenal dengan koki seorang tikus kecil, dan dengan teman-teman kelompoknya, serta dua orang manusia bekerja melayani makanan. Tikus pun mulai bekerja. Tikus menyiapkan makanan, memasak, memberi adonan, dan merapikan dapur.
Beberapa tahun kemudian, “Hey, kus, kamu bukan koki yang sebenarnya. Itu pasti rencanamu untuk bisa terkenal karena bekerja di restoran ini. Kamu harus pergi dari sini karena semua orang tidak ingin melihat seorang tikus yang menjijikan memasak untuk mereka.” Kata manusia. “Aku hanya ingin bekerja saja, aku tidak mempunyai pekerjaan lain.” Selanjutnya, tikus pun diusir dari restoran. Selama ini, tikus sudah senang karena bisa melayani manusia dengan baik dan sebenarnya ia sudah menjadi terkenal diseluruh kota. Akhirnya, tikus pun tidak mempunyai pekerjaan dan tikus menjadi pelarian. Di dalam kota tersebut ternyata si tikus di teror oleh penculik manusia karena tikus ini merupakan koki bersejarah yang pernah ada. Tikus menjadi buronan, tikus ditangkap, dan dimasukan kedalam perangkap tikus.
Beberapa lama kemudian, tikus tersebut berhasil lolos dan tikus pun berkata : ”Hoi, penculik yang tidak tahu diri, kamu kira aku tidak bisa melarikan diri?” Tikus pun segera lari menjauhi penculik tersebut. Penculik manusia kaget melihat bahwa tikus sudah kabur dari perangkap. “Bagaimana bisa terjadi? Aku harus menangkapnya kembali.” Kata penculik. Satu tahun berlalu, si tikus merasa aman karena sudah tidak di teror kembali. Tikus merenung sejenak, ia memikirkan bahwa ia rindu untuk bekerja di restoran itu lagi. Tikus pun segera pergi ke restoran itu dan ia bertemu dengan asisten manusia dulu. Ternyata asisten manusia juga rindu bertemu dengan tikus. Ia pun minta maaf kepada tikus atas kesalahan yang diperbuatnya waktu itu. Tikus mengampuninya dan sekarang tikus pun sudah bekerja lagi sebagai koki yang misterius sepanjang masa. Dan hal terakhir adalah koki tikus misterius dengan asisten manusia bersahabat dengan baik.














Kura-Kura Ninja
Pada dahulu kala hiduplah seekor Kura-kura jantan dan betina. Sudah lama mereka tinggal dihutan dan mereka mempunyai dua orang anak. Anaknya yang pertama meninggal karena ditembak oleh pacarnya. Ia sakit hati lalu ia pun bunuh diri. Dan anaknya yang kedua menjadi nakal dan malas. Dan selalu membantah orang tua.
Saat dia sudah tidak betah dirumahnya,diapun langsung pergi dari rumah dan meninggalkan orang tuanya yang sudah hampir mati. Setelah ia pergi dari rumah, si orang tua Kura-kurapun mati, karena jatuh keselengkat kaki pohon. Dan si Kura-kurapun segera memanjat Gunung Everest dan mencari perguruan shaolin.
Setelah mencapai Gunung Everest si Kura-kurapun pergi ke salon dan dibotakkan untuk masuk perguruan Shaolin. Setelah menjadi botak dia pun datang ke perguruan Shaolin Master. Setelah itu ia bertemu dengan monyet aneh dan jerapah bodoh. Merekapun bertarung. Setelah banyak perlawanan, Si Kura-kura mengeluarkan jurusnya. Dan Si Kura-kura mati.
Setelah Si Kura-kura mati, guru Sherren mengambil kuda-kuda dan mengobati Kura-kura dengan hati Kera. Dan Si Kura-kura pun hidup, tetapi Kura-kura tiba-tiba memiliki sifat ninja. Akhirnya kura-kura pun menjadi ninja yang hebat. Si Kura-kura berterima kasih kepada guru Sherren dan Si Kura-kura pun menjadi ninja terhebat dikampungnya.





















Maafkan Aku
Suatu hari disebuah hutan yang lebat, ada seekor monyet dan singa. Setiap hari mereka bermain bersama. Hingga suatu hari, “Aduh! Singa, kenapa kamu melakukannya?! Sakit tahu!!” kata monyet kesal. “Maafkan aku, monyet, aku benar-benar tidak sengaja” kata singa dengan muka yang sedih. Rupanya, saat mereka sedang bermain, singa tidak sengaja memukul monyet dan melukai mukanya monyet.
“Harusnya kau bisa berhati-hati!!” Kata monyet.
“Tadi kan sudah aku bilang kalau aku tidak sengaja” kata singa mulai kesal.
“Seharusnya kau tidak memiliki kuku setajam itu ! Potong dulu sama pakai gergaji !!” monyet makin kesal.
“Seharusnya kau mengerti, aku kan singa, aku menggunakan kuku ini untuk berburu dan mencari mangsa ! dasar hewan kurus !” singapun mulai kesal. Akhirnya diantara mereka berdua terjadi pertengkaran hebat.
“Baiklah terserah kau saja !” kata monyet dengan muka marah. Singapun marah dan pergi juga.
Esoknya, monyet berkeliling hutan sendirian karena bingung ingin melakukan apa. “Seandainya saja singa tak seperti itu kemarin, pasti hari ini akan seru, bisa bermain dengannya. Ah, sudahlah, itu salahnya, biarkan saja” kata monyet. Tiba-tiba, saat dia berjalan, dia jatuh dan terperangkap dalam lubang yang cukup dalam. “Tolong! Toloooooong!!! Seseorang tolong aku!!!” teriak monyet panik. Saat itu juga, singa tak berada jauh dari lubang itu. Dia mendengar teriakan tersebut dan segera menghampirinya. “Hei monyet, apa yang kau lakukan disana ?” kata singa dari atas lubang tersebut. “Aku terperangkap, cepat, tolong aku!!” kata monyet. Kemudian singa mencari sesuatu. Dia menemukan sebuah ranting yang cukup panjang dan mencoba menyelamatkan monyet. “Monyet, pegang ranting ini, aku akan menarikmu” kata singa. Mereka berusaha keras. Tapi, singa terpeleset dan ikut terjatuh. Karena tambah panik, mereka teriak minta tolong. “Tolong,tolong, ada orang ?? tolong selamatkan kami!!” seru monyet dan singa bersamaan. Kemudian, mereka mulai saling menyalahkan diri satu sama lain.
“Kamu sih, kenapa bisa sampai terpeleset ? Lihat kan, sekarang aku susah mencari orang lain lagi untuk menolong kita.” Kata monyet sedikit nyolot. “Jeh, siapa suruh kau bisa sampai jatuh. Masih mending aku datang menolongmu!!” kata singa bales nyolod. Mereka kembali saling menyalahkan sampai monyet membuat suatu rencana. “Dari pada kita saling menyusahkan, lebih baik kita membuat kesepakatan” kata monyet pada singa. Monyet menjelaskan kesepakatan yang telah dia buat sendiri. “Hmm... baiklah, aku setuju. Dengan itu kita tidak akan saling menyusahkan. Kita tidak perlu bertengkar terus” kata singa. Kemudian, mereka teriak minta tolong lagi. Sampai akhirnya, gajah datang dan melihat singa dan monyet. “Hey, kalian tidak apa-apa? Mari, aku bantu kalian keluar’ kata gajah. Dia menggunakan belalainya yang panjang untuk membantu mereka keluar. “Huftt... terima kasih gajah, jika tidak ada kau, tidak tau nasib kami akan seperti apa” kata monyet lega. “Iya, terima kasih, gajah” kata singa. “Iya, sama-sama” kata gajah. “Nah, mulai sekarang kita mulai kesepakatannya ya” Kata monyet pada Singa. “Baiklah, sesuai keinginanmu dan kesepakantan kita” kata singa. Kemudian mereka berpisah dan pergi. Gajah menatap kepergian mereka dengan bingung dan raut muka yang cengo. “Hah? Kesepakatan? Apa yang terjadi diantara mereka berdua? Apakah mereka sedang bermusuhan? Atau ada masalah diantara mereka? Kenapa mereka seperti itu? Kenapa? Kenapa? Kenapa?” tanya gajah pada dirinya sendiri dengan sangat bingung. “Yah, sudahlah, itu urusan mereka, untuk apa aku ikut campur?” kata gajah sambil berjalan pergi.
Esokannya, singa berjalan sendirian ditengah hutan, dia sekarang kesepian. “Hmm... kalau ada monyet disini, pasti akan seru, bisa bermain bersama dan pasti sangat menyenangkan” kata singa agak sedih. Dia sudah mengelilingi hutan itu selama berjam-jam karena dia ingin mencari teman untuk diajak bermain. Tapi, banyak yang takut padanya dan banyak yang sedang sibuk. Saat di jalan dia bertemu gajah. “Gajah, apa yang sedang kau lakukan disini?’ tanya singa sambil menghampiri gajah. “Oh, aku hanya sedang berkeliling. Burung kakak tua sedang sakit. Aku berminat menjenguknya nanti sore.’ Kata gajah. “Wah, kalian memang teman yang akrab ya” kata singa. “Ohya, kau sedang apa? Biasanya kau bermain dengan monyet?” tanya gajah mulai heran. “Iya, kami sedang bertengkar, jadi tidak bermain bersamanya” kata singa sedikit sedih. “Oh, dugaanku benar. Memangnya ada masalah apa dianatara kalian?”. Kemudian singa menceritakan semuanya. “Waktu itu, aku tidak sengaja melukai monyet. Aku sudah minta maaf padanya, tapi dia malah memarahiku. Jadi, kami terpisah dan pergi. Besoknya, aku menolongnya keluar dari dalam lubang yang cukup dalam. Tapi, kakiku terpeleset dan terjatuh ke lubang itu juga. Aku sudah berusaha menolongnya, tapi dia malah menyalahkanku kan nyolot ! menurutnya, aku ini selalu menyusahkannya. Aku juga pernah membuatnya hampir hampir jatuh dalam jurang, tapi untungnya aku bisa menyelamatkannya. Saat itu dia masih belum dendam padaku. Karena itu, kami membuat kesepakatan, yaitu jika salah satu dari kita terkena masalah, kita tidak usah membantunya dan mulai sekarang anggap kalau dia dan aku tidak saling mengenal.” Cerita singa. “Oh... seperti itu. Sepertinya kalian kurang mengenal lebih jauh.” Kata gajah. “Aku dan burung kakak tua juga seperti itu dulu. Tapi, kami saling memahami satu sama lain. Kami mencari kekurangan dan kelebihan kami masing-masing. Akhirnya, sampai sekarang, kami bisa bersahabat seperti sekarang.” “Lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang? Monyet pasti masih marah padaku.” Kata singa. “Kamu coba minta maaf padanya dan bilang padanya kalau kamu akan berusaha untuk tidak melakukan dan mengulanginya lagi. Kalian kan pasti punya kekurangan dan kelebihan.” Kata gajah. “Kalau dia tetap tidak memaafkanku?” lanjut singa. “Kalau tidak, dia pasti satu saat akan menyesal dan meminta maaf juga. Dicoba dulu, siapa tahu dia mau memaafkanmu” kata gajah. “Baiklah, akan aku coba sekarang. Terima ksih, gajah, atas saranmu!” Kemudian singa pergi mencari monyet. Gajah menatap kepergian singa dengan ekspresi senang.
Singa melihat monyet sedang melamun diatas pohon. Dia memanggilnya dan melakukan saran yang gajah berikan. “Ada apa? Kau ingin apa lagi?” tanya monyet kurang senang. “Maafkan aku, aku tahu, aku selalu membuat masalah dan merepotkan dirimu. Aku ingin kita berteman lagi seperti dulu. Aku ingin seoerti gajah dan burung kakak tua. Walau banyak kekurangan diantara mereka, mereka dapat mengatasinya dengan baik dan dapat menjadi sahabat. Maukan kamu memaafkanku? Kalau tidak mau ya sudah, aku tidak akan mengganggumu lagi untuk seterusnya.” Kata singa pada monyet. Tiba-tiba monyet memeluk singa. “Iya, kamu aku maafkan. Maafkan aku juga. Mungkin aku terlalu egois dan tidak memerhatikan orang lain. Aku hanya memikirkan diriku sendiri. Maaf ya” kata monyet. Akhirnya, mereka bersahabat kembali. Sejak saat itu, mereka selalu bermain bersama. Mereka juga tidak lupa dengan teman-teman yang ada di sekitar mereka.





























Serigala Licik
Pada suatu hari, di hutan yang sangat lebat hiduplah sekumpulan hewan-hewan. Mulai dari kera, kijang, jerapah, singa, serigala, dan sebagainya.Di antara hewan-hewan tersebut yang paling pintar adalah serigala.Dia bukan hanya pintar melainkan dia juga licik. Sang raja hutanya itu singa telah di racuni olehnya dan raja hutan pun mati, tetapi tidak ada yang tahu tentang itu. Karena serigala pintar ,akhirnya serigalalah yang menjadi raja hutan terhebat. Adapun, Cheetah yang tadinya sahabat serigala ia mulai mencurigai Serigala. Besoknya setelah Serigala menjadi raja. Ia membuat peraturan atau perjanjian baru agar semua hewan diperbudak untuk membuat patung serigala di suatu candi serigala.
Serigala sangatlah senang akan kelicikannya itu. Tiba-tiba saja Cheetah datang, dan berkata ,“hey serigala, mengapa kau memperbudak warga mu? Kalau kau terus begitu warga mu tak akan makmur.”Serigala membalas,”apa masalahmu di sini Cheetah? Ini wargaku, aku di sini adalah raja. Aku bisa melakukan apa saja yang aku mau.”Cheetah berkata,” berhati-hatilah Serigala, karena kau akan merasa kesulitan suatu hari nanti.”Serigala marah akhirnya ia membunuh Cheetah. Ia tidak menyesal dengan perlakuannya terhadap warga maupun sahabatnya sendiri.
Hewan-hewan tidak senang karena diperlakukan tidak wajar oleh sang raja.
Akhirnya seorang Kijang yang cerdas dan teman-temannya yaitu Kancil, Kelinci, dan Tupai bersatu membuat jebakan untuk Serigala.Mereka membuat jebakan diantara pohon-pohon yang besar dan mencari Serigala betina untuk memperdayai Serigala serta menghancurkan candi agar raja Serigala marah. Jebakan sudah mereka sediakan, hanya menunggu candi raja Serigal ahancur. Setelah candi raja Serigala hancur dan mencari Serigala betina berhasi. Meraka mulai untuk menjebak Serigala, pertama mereka membuat kerusuhan dan pastinya raja serigala marah. Setelah itu ia menyuruh Serigala betina untuk mengajak raja Serigala ke hutan karena adanya kerusuhan.Akhirnya sampai di tempat tujuan sang raja terjebak dalam lubang dan tak ada yang menolongnya. Ia berkata“ Tolong aku ! Tolong aku !”. parawarga hewan menghampiri raja yang sedang di dalam lubang. Warga hewanmeminta agar raja memberitahu siapa yang membunuh sang raja hutan yaitu Singa dan Serigala menceritakan ,” maafkan atas kesalahanku, aku yang telah membunuh raja Singa untuk memperoleh jabatan raja, bunuhlah aku !! karena aku telah membunuh 2 orang yang berharga yaitu sahabatku dan seorang raja.” Semua hewan berkata samayaitu membunuh sang raja Serigala, tetapi kijang yang sangat cerdas ini tidak ingin mereka membunuh Serigala melainkan membebaskan ia serta menyuruh Serigala agar tidak berbuat demikian lagi. Akhirnya Serigala berjanji tidak akan pernah berbuat jahat atau membunuh warga hutan lagi. Serigala di turunkan jabatannya dan jabatan tersebut diberikan kepada kijang. Hewan-hewan yang di pimpin oleh kijang sampai sekarang semakin sejahtera dan damai.

Serigala Menjadi Buronan
Pada suatu hari, didalam hutan yang rindang. Hiduplah seekor serigala yang terkenal sangat jahat. Ia sudah menjadi buronan yang paling dicari-cari oleh polisi. Seiring berjalannya waktu para polisi yang ada di tempat serigala itu tinggal, lupa bahwa serigala itu adalah buronan yang selalu lolos dari incaran polisi. Suatu ketika serigala itu melihat polisi yang berpatroli dihutan, serigala tersebut tidak lari ketakutan melainkan menyapa polisi tersebut.” Selamat Pagi pak Polisi! Apa kabar?” Kata serigala dengan sangat gembira tanpa rasa ketakutan. “Selamat pagi juga serigala! Kabar saya baik!” Jawab Pak Polisi dengan santai.
 Pada Siang harinya serigala itu merasa lapar. Serigala itu melihat tempat penyimpanan makanannya, dan kaget ketika melihat tempat penyimpanan makanannya kosong dan tidak ada makanan. Serigala itu terus menahan lapar. Hingga pada saat itu juga serigala pergi untuk mencari makanan. Ia mengunjungi berbagai toko makanan, tetapi makanan yang ada di toko makananitu sudah habis. Setelah ia pergi mencari makan, dia pulang ke rumahnya dengan perut yang masih keroncongan.
Serigala itu memutuskan untuk berkelana mencari makanan dan pergi meninggalkan tempat tinggalnya. Dia pergi ke kota seberang melewati hutan yang sangat berbahaya, di dalam hutan tersebut serigala menerima banyak siksaan dan banyak rintangan yang harus dilewati. Sesampainya dikota seberang dia pergi ketoko makanan. Hewan-hewan yang ada ditoko makanan itu tidak melayani serigala itu dengan baik dan mengusir serigala itu jauh-jauh dari tempat tersebut.
Karena terlalu lama menahan lapar, serigala itu memangsa hewan lain. Disaat sedang memangsa hewan lain serigala itu dipergoki oleh warga. Dan akibat peristiwa itu serigala tersebut kembali menjadi buronan. Para polisi dan warga bekerja sama untuk mencari dan menangkap serigala itu. Mereka semua terus menerus mencari serigala itu, dan pada akhirnya serigala itu menyerahkan diri kepada  polisi dan berkata “Aku lah buronan yang kalian cari lima tahun yang lalu”. Serigala itu dimasukan kedalam penjara dan menerima hukuman penjara seumur hidupnya. Serigala itu kesal dan berusaha melarikan diri. Ternyata cara dia untuk melarikan diri berhasil.
Keesokan harinya dia menikah dengan serigala betina, yang terkenal menjadi buronan para polisi juga. Mereka menjalani hidup bersama. Dan tidak lama kemudian mereka tertangkap oleh polisi dan mereka berdua masuk keruangan sidang, hewan yang memimpin sidang itu berkata “ Kalian itu tidak boleh berbuat jahat terus-menerus. Dan kalian telah melanggar undang-undang yaitu mengenai pembunuhan.” Kata pemimpin sidang. “ Tapi kami berjanji tidak akan membunuh lagi pak” kata serigala dan istrinya. Karena tidak percaya kepada serigala dan istrinya, pemimpin sidang itu menjatuhkan hukuman mati kepada mereka berdua. Akhirnya mereka berduapun mati dan dikubur.


Si Tikus dan Si Ular
            Suatu hari hidup seekor tikus dengan istri dan anaknya . Mereka tinggal di tengah hutan. Mereka ramah dengan penduduk hutan lainnya. Setiap hari dia pergi mencari makanan di hutan.
            Suatu hari ketika ia pergi mencari makanan dengan anaknya , mereka bertemu dengan seekor ular yang memiliki racun yang dapat membuat hewan lain lumpuh. Si Ular melilit anak Si Tikus dengan tubuhnya. “ Lepaskan dia !” , kata SiTikus. “untuk apa? Aku sudah mendapatkan makanan , tidak mungkin aku mau membiarkan dia pergi “ , kata Si Ular
            “ Bagaimana kalau begini , kau lepaskan anakku dan jika kau bisa menangkap aku kau boleh memakan aku “ , kata tikus. Si Ular berpikir sejenak. Ukuran Si Tikus dengan anaknya memang lebih besar Si Tikus. “ tapi, biarkan aku melumuri diriku dengan minyak “ lanjut Si Tikus. “ untuk apa? Sebagai perasa saat aku makan? Hah! Itu tidak penting . Saya terima ! “ . Si Ular terkenal sangat gesit , semua mangsa yg berusaha kabur selalu gagal.
            Si Tikus melumuri dirinya dengan minyak dan bersiap–siap. Tanpa waktu yang lama tubuh Si Tikus terlilit oleh Si Ular. “Bodoh, jika kamu berpikir kamu bisa kabur maka kamu salah. Bersiap–siap hidup di perutku tikus “ kata Si Ular. Dengan sekuat tenaga si tikus mendorong badannya ke atas. Dengan minyak yang dilumuri di tubuhnya , tubuh SiTikus menjadi sangat licin , membuat dia dapat lepas dari lilitan Ular. Tepat ketika Si Tikus lepas , Sang Ular tanpa sengaja menggigit ekornya sendiri. Racun Si Ular pun meracuni dirinya sendiri membuat Si Ular tidak bisa bergerak. “ Aku tidak akan memaafkan mu Tikus! “ kata ular. “Aku akan memakan mu dan seluruh keluargamu! “ lanjut Si Ular. “daripada membalas aku , bagaimana kalau kamu berusaha untuk menghilangkan racun yang meracuni dirimu “ kata si tikus.
            Setelah itu Si tikus dan anaknya pergi mencari makanan lagi , meninggalkan Si Ular yang tidak dapat bergerak karena racunnya sendiri. Sesampainya di rumah , Si Tikus menceritakan harinya yang penuh dengan petualangan kepada istrinya.













The History Of Giraffe Loser
            Di suatu pinggiran kota, ada hewan yaitu jerapah. Jerapah ini hidup yang miskin. Pada suatu hari jerapah ini sangat lapar…karena jerapah ini tidak punya uang maka ia putus asa. Lalu dia memutuskan untuk mencuri makanan yaitu roti warung. Jerapah pun kepergok dengan penjaga warung ini. Penjaga warung ini sangat kejam,dan memiliki tubuh yang agak gendut. Lalu jerapah ini dibawa ke pihak yang berwajib. Saat jerapah ini di interogasi, jerapah ini pura pura ada gangguan penyakit gila. Lalu saat di interogasi jerapah ini kabur. Kepolisian hewan ini tidak mempedulikan jerapah gila ini karna, jerapah ini sangat susah diatur dan paling tidak ditahannya adalah bodohnya.
            Lalu jerapah ini pergi ke luar kota, la mengutuskan diri untuk pergi karna jerapah ini depresi. Jerapah ini pergi memenjati gunung everest selama 7 hari sampai di puncaknya. Di atas puncak gunung itu jerapah melihat sebuah perguruan shaolin. Lalu dia masuk ke perguruan shaolin ini. Syarat-syarat masuk ke perguruan shaolin ini adalah harus cepak. Tak lama kemudian di puncak yang dingin itu jerapah dengan teman lainnya berlatih. Mereka dilatih dengan seorang hewan tikus yang sangat hebat. Guru ini dipanggil Master Shereen karna kehebatannya itu. Dia dapat melakukan apa saja misalnya, memecahkan es batu dengan satu sentuhan saja, menghisap air sungai yang dinggin menjadi surut, melontarkan batu ketapel dengan satu tangan. 5 bulan sudah berlalu ilmu jerapah semakin kuat dan hebat. Karna jerapah belajar dengan sungguh sungguh jerapah ini naik pangkat yaiu sebagai diamond. Jerapah semakin lama semakin pintar karna diajarkan pelajaran yang penting dan sudah tidak menjadi jerapah yang bodoh. Pada suatu ketika jerapah ini naksir dengan salah satu anak didik master shereen yaitu jerapah beina. Makin lama makin suka dengan jerapah betina tersebut. Karna jerapah tidak menahan hawa napsu dengan cepat jerapah ini melamar sang jerapah betina. Dengan tidak segan segan jerapah betina ini menerima tawaran sang jerapah jantan.
            Sudah lama menikah lalu kedua pasangan jerapah ini mempunyai anak laki laki dan satu anak peerempuan. Lalu kehidupan keluarga mereka sangat bahagia lalu mereka menjadi kaya raya. Jerapah ini bertemu master Shereen karna master Shereen ini sudah tua dan tidak mampu lagi untuk membimbing anak didiknya. Master Shereen ini memberikan warisan itu kepada jerapah ini karna jerapah ini adlah murid kepercayaan Master shereen. Master Shereen ini memberikan wasiat yaitu jerapah tidak boleh sombong kepada orang lain dengan kehebatan yang sudah di berikan oleh master Shereen. Lalu master Shereen memberikan sebuah perguruan shaolin ini kepada jerapah. Jerapah ini harus menjaga perguruan shaolin ini. Lalu master Shereen ini memberikan jurus kepada jerapah yang sangat ampuh bahkan tidak ada tandingannya yaitu disebut jurus kodok bangkong.
            Tak lama kemudian master Shereen ini meninggal dunia. Master shereen ini lalu di kuburkan di belakang perguruan ini. Semua anak didik master shereen sangat sedih ditinggalkan dengan seorang yang sudah berjasa. Lalu perguruan itu pindah ketangan jerapah ini. Lalu ada salah satu anak didik jerapah ini yang disebut ninja turtle menantang master jerapah ini untuk mengadu nyali. Saat mereka bertarung tiba tiba turtle ini mengeluarkan jurus kehebatannya. Jerapah ini menggingat jurus terakhir yang diberkan master shereen yaitu kodok bangkong. Tanpa tak sadari jurus jerapah ini mengenai tubuh turtle ini. Dengan demikian turtle ini mati. Karna turtle ini anak didik jerapah ini, jerapah tak tega dan membangunkannya kembali. Jerapah mengobati turtle ini dengan hati monyet.
            Hati monyet ini dipercaya oleh rakyat rakyat gunung mont everest dapat membangkitkan kembali orang mati. Jerapah mengeluarkan darah yang berada di hati monyet itu dan merebusnya dengan beberapa ramuan. Lalu jerapah ini memberikan kepada turtle ini dengan cara menyuapkannya. Lalu turtle ini bangkit kembali. Karna jerapah ini sudah membangkitkannya kembali, turtle langsung berterimah kasih sebesar besarnya kepada jerapah. Tetapi walau jerapah membangkitkan kembali turtle juga sangat bersyukur kepada Tuhan. Karna hanya Dia lah sebagai penopang hidup manusia. 3 tahun telah berlalu. 7 tahun sudah berlalu. Jerapah pun bertambah tua dan tak sanggup lagi. Kira jira jerapah sudah berumur 108 tahun. Besok adalh hari jerapah berulang tahun. Keesokan harinya jerapah diberikan supprice oleh anak dan isterinya. Jerapah makin lama semakin tua dan sakit sakitan. Karna jerapah sudah tak dapat umur panjang lagi, jerapah ini memberikan wangsiat kepada anaknya untuk menjalan kan tugas yang sudah dilakukan ayahnya. Semua warisan diberikan anaknya. Akhirnya jerapah meninggal dunia. Semua hewan bersedih karna jerapah meninggal. Anaknya menggantikan profesi ayahnya. Dan anaknya membuka salon cepak untuk mengenang jasa ayahnya. Karna jerapah adalah hewan salah satunya yang di cepak. Akhirnya perguruan shaolin itu utuh dan kokoh dan damai, tentram di bawah ajaran anak jerapah.














Tikus dan Badak
Pada suatu hari, di kebun binatang seekor tikus pergi mengambil makanan di kandang badak. Saat itu, sang badak sedang menonton bola. Tikus yang pergi ke kandang badak untuk mengambil makanan, ikut menonton bola. Lalu bertemanlah tikus dan badak. Lalu mereka berbincang-bincang tentang bola, dan mereka menjadi akrab. Hingga suatu hari, mereka mengajak temannya. Tikus dan temannya menyukai tim sepak bola yang sama, tetapi berbeda dari tim kesukaan badak dan temannya. Pada saat itu adalah pertandingan dari kedua tim kesukaan mereka. “Tim-ku pasti menang! Apalagi dengan pemain baru!” ujar tikus. “Tim-ku juga pasti menang! Pasti tim-mu kalah deh!” ujar badak. Mereka terus menjagokan tim mereka, hingga pertandingan selesai dengan skor seri. Mereka pun bertengkar selama sebulan. Tikus tidak pernah pergi ke kandang badak. Hingga suatu saat, kedua tim bertanding lagi, tikus dan badak menonton pertandingan tersebut di rumah mereka masing-masing. Akhirnya pertandingan lagi-lagi seri, dan mereka berdua menyadari bahwa tim mereka sama kuatnya. Lalu, mereka berteman kembali dan menyadari bahwa sepakbola yang membuat mereka berteman.























Ular Mencari Sahabat
Oleh Sesilia Tiara
Di tepi sungai,ada seekor ular yang berada di atas pohon.Ular itu terlihat sendirian dan tidak seperti hewan-hewan lainnya yang mempunyai teman. Ular itu tidak mempunyai teman karena tubuh dia cacat dan ular itu terlihat merenung. Orang tua si ular merasa kasihan karena melihat anaknya tidak seperti hewan lain yang mempunyai banyak teman. Akhirnya si ular pun pergi jauh. Ular pergi sangat jauh tanpa meminta izin kepada kedua orang tuanya. Ular pun tersesat di sebuah hutan, di hutan itu banyak sekali binatang yang ingin memangsanya. Setelah seharian ular pergi akhirnya ular sampai di sebuah kota. Ular tampak sangat kelaparan, ia memburu tkus. Setelah makan ia bertemu dengan seekor anjing dan anjing itu menatap dia bagaikan tatapan seorang sahabat. Ular pun kembali ke hutan. Ular kelaparan lagi tetapi dia menemukan seekor tikus yang baru saja di buru oleh ular lain, dengan cepat si ular mencuri tikus itu dan langsung bersembunyi di semak-semak.
Setelah beberapa saat, ular pun keluar dari semak-semak dan langsung pergi menjauhi tempat itu. Ular sampai di pinggiran kota, ular bertemu dengan kucing. Kucing itu langsung menghajar si ular sehingga tubuhnya terluka tetapi si ular tidak tinggal diam dia menggigit si kucing dengan giginya yang bertaring dan juga berbisa. Si kucing langsung menghajar balik si ular dan ular tidak sanggup lagi melawan karena tubuhnya luka sangat parah.Tetapi ular di bantu dengan seekor anjing yang waktu itu pernah di jumpainya. Dan mereka pun berteman walaupun terlihat aneh ular berteman dengan anjing. Ular memasuki sebuah rumah yang sangat luas. Ular terkena perangkap tikus yang di pasang di dekat pintu masuk.Ular sangat ketakutan. Sang pemilik rumah ketakutan dan kaget karena melihat di dalam jebakannya itu ada seekor ular bukan tikus. Sang pemilik rumah langsung membuang perangkap itu keluar rumah. Ular hanya bisa terdiam karena tidak bisa melepaskan diri dari perangkap itu. Keesokan harinya tiba-tiba ada seekor anjing yang menghampirinya. Ternyata itu adalah seekor anjing yaitu temannya ular
Ular pun bersahabat dengan anjing itu. Ular memikirkan keluarganya yang spati sedang mencari keberadaanya dan sangat khawatir. Ular bingung ingin kembali kekeluarganya atau tetap bersama sahabatnya di pinggiran kota. Padahal ular baru menemukan sahabatnyaitu. Akhirnya ular memutuskan untuk berpisah dengan sahabatnya dan kembali kekeluarganya. Tetapi mereka berjanji akan tetap bersahabat walpun mungkin mereka tidak akan bertemu lagi.







Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kliping tentang Bola Basket

Kliping Sepak Bola

artikel tentang software